Warga menggunakan perahu rakit melewati sungai Way Semaka untuk membawa hasil bumi..
Sumber :
  • Pujiansyah

Perahu Rakit Bambu Menjadi Andalan Warga Desa Terpencil di Lampung

Senin, 1 Juli 2024 - 15:30 WIB

Lampung Barat, tvOnenews.com - Di tengah hamparan sawah yang luas di Desa Srimulio, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat, terdapat aktivitas keseharian yang unik.

Para petani di sana menggunakan perahu rakit bambu sederhana untuk pergi dan pulang dari sawah, bahkan mengangkut hasil panen mereka.

Meskipun sudah tua dan lapuk, perahu rakit ini merupakan urat nadi ekonomi bagi warga. Perahu ini bukan hanya mengangkut orang, tetapi juga barang, bahkan kendaraan roda dua milik warga. Setiap tahun, paling sedikit 2.000 ton gabah kering diangkut menggunakan rakit ini.

Sejak dua puluh tahun silam, area Rawa Kalong telah menjadi sentra penghasil padi di Kecamatan Bandar Negeri Suoh. Namun, letak Rawa Kalong yang dipisahkan Sungai Way Semaka memaksa warga membangun rakit bambu secara swadaya bergotong royong. Hal ini karena titik penyeberangan rakit ini merupakan jalan pintas terdekat dan termurah bagi warga.

Menurut Rosmawati, warga setempat, untuk biaya pemeliharaan, saat musim panen tiba setiap hektar sawah di Rawa Kalong diwajibkan menyumbang seratus ribu rupiah. Di Srimulio, ada sedikitnya 200 hektare sawah produktif yang bisa panen dua kali dalam setahun.

“Rakit ini sudah lama tidak diganti. Masyarakat melakukan swadaya untuk buat rakit. Biasanya setiap 6 bulan sekali diganti baru rakitnya," kata Rosmawati, Senin (1/7/2024).

Selain membayar iuran pemeliharaan rakit, warga masih harus merogoh kocek untuk upah panggul dan upah ojek untuk mengeluarkan hasil panen mereka. Tarifnya berkisar Rp350 per kilo atau sekitar Rp25.000 per karung.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:48
02:59
01:19
02:16
04:29
01:58
Viral