- Tim tvOne/Salani
Guru SD di OKU Selatan Ditangkap karena Perbuatan Tidak Senonoh terhadap Murid Kelas 1
OKU Selatan, tvOnenews.com – ST (56), seorang guru Sekolah Dasar di Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten OKU Selatan, ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan rudapaksa terhadap seorang siswi kelas 1 berusia 8 tahun.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada bulan Februari 2024. Saat itu korban sedang berada di dalam kelas bersama teman-temannya. Pelaku yang merupakan guru di sekolah tersebut, memasuki kelas dan menyuruh semua murid kecuali korban untuk keluar ruangan. Saat itulah diduga pelaku melakukan aksi bejatnya.
"Saat korban sendiri di dalam kelas, lalu korban dipaksa untuk menuruti nafsu bejat pelaku, korban saat itu tidak bisa melawan dan hanya bisa pasrah saat pelaku merudapaksa korban,” ungkap Kapolres Oku Selatan AKBP M Khalid Zulkarnain melalui Kasi Humas AKP Supardi, Sabtu (27/7/2024).
Lanjut AKP Supardi, Kasus ini mulai terungkap ketika korban berani menceritakan kejadian tersebut kepada orangtuanya. Dengan segera, orang tua korban melaporkan insiden ini ke pihak kepolisian. "Setelah orang tua korban melaporkan peristiwa ini ke polisi, pihak kepolisian langsung melakukan tindakan cepat menangkap pelaku dan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku,” terang AKP Supardi.
ST akan dijerat dengan tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2) dan ayat (3) Jo Pasal 76D Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang.
"Selain itu, pelaku juga dikenai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman 15 penjara,” ungkapnya.
AKP Supardi mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan demi melindungi anak-anak dari kejahatan serupa. Kasus ini mengguncang masyarakat OKU Selatan dan menyoroti pentingnya pengawasan serta perlindungan terhadap anak-anak di lingkungan pendidikan. (asi/wna)