Kepala Bagian SDM Umum Komunikasi BPJS Kesehatan Cabang Palembang Hendra Kurniawan saat datangi rumah bayi 10 bulan.
Sumber :
  • Pebri

Buntut Kasus Bayi Berkelamin Ganda, BPJS Palembang Akan Laporkan Oknum Penipu

Jumat, 13 September 2024 - 11:59 WIB

Palembang, tvOnenews.com - Pihak BPJS kesehatan Palembang, angkat bicara terkait adanya oknum yang mengatasnamakan pegawai BPJS yang diduga telah menipu seorang ibu muda di Palembang.

Kepala Bagian SDM Umum Komunikasi BPJS Kesehatan Cabang Palembang, Hendra Kurniawan, memastikan dari pihak pegawainya tidak ada oknum penipuan yang mengaku dari BPJS Kesehatan Palembang. 

“Ini merupakan oknum lain atau calo yang melakukan penipuan kepada pihak korban tersebut,” tegas Hendra Kurniawan, Kamis (12/9/2024).

Ia menegaskan, bahwa tidak ada keterlibatan dari pegawai BPJS Kesehatan Palembang.

“Selanjutnya, pihak kami juga merencanakan akan melaporkan oknum yang mengatasnamakan pegawai BPJS Kesehatan sudah melakukan penipuan terhadap korban,” ungkap Hendra Kurniawan.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat Kota Palembang apabila ingin membuat Kartu KIS yang sudah banyar oleh Pemerintah setempat silahkan saja langsung daftar ke pihak Dinas Sosial (Dinsos) yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Intinya, saya himbau kepada masyarakat Kota Palembang langsung daftar pihak Dinsos secara gratis, tanpa dipungut biaya apapun,” terang Hendra Kurniawan.

Sebelumnya, Elin Tri Utami, ibu dari MEP, bayi penderita hipospadia atau kelamin ganda, mengungkapkan kekecewaannya setelah menjadi korban penipuan oknum yang mengaku sebagai pegawai BPJS Kesehatan Palembang.

“Saya awalnya datang ke Mall Pelayanan Publik di Jakabaring untuk mengurus BPJS Kesehatan. Di sana, saya bertemu dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai pegawai BPJS Kesehatan Palembang,” kata Elin di kediamannya, Kamis (12/9/2024).

Elin menceritakan bahwa perempuan tersebut menawarkan bantuan untuk membuat kartu BPJS atau KIS agar anaknya segera mendapat perawatan yang diperlukan. Tanpa ragu, Elin menyerahkan uang sebesar Rp 1 juta dengan harapan proses administrasi cepat selesai.

“Saya percaya saja supaya anak saya bisa dioperasi secepatnya. Namun, hingga sekarang, saya belum mendapat kabar apapun dari perempuan itu,” tutupnya. (peb/nof)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral