- tim tvOne/Lantra
Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Anak Didik, Wali Murid Laporkan Oknum Guru Sekolah ke Polres Agara
Aceh Tenggara, tvOnenews.com - Oknum guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Rabbani, Kutacane, Aceh Tenggara, diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap muridnya. Kejadian itu diketahui setelah salah seorang wali murid melaporkan kejadian ini ke Polres Aceh Tenggara pada Rabu (2/10/2024).
"Saya merasa keberatan atas kejadian yang menimpa anak dan melaporkan peristiwa ini ke Polres Aceh Tenggara," kata wali murid, Khairul Anwar kepada tvonenews.com.
Khairul Anwar mengaku, sebagai wali murid merasa keberatan atas tindakan oknum guru tersebut yang menusuk anaknya yang masih duduk di kelas tiga dengan benda tajam jenis jarum pentul saat di sekolah.
Dalam keterangannya, peristiwa ini terjadi pada tanggal 24 september 2024. Peristiwa itu terungkap setelah anaknya mengaku ditusuk oleh gurunya dengan jarum pentul.
Khairul mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada saat anaknya hendak melakukan praktik belajar salat bersama murid lainnya. Oknum guru menghukum sebanyak 30 murid termasuk anaknya yang ada di kelas tersebut dengan cara ditusuk pada bagian bokong sebanyak dua kali.
Pelaporan wali murid ini dipicu akibat tidak adanya etikat baik dari pihak sekolah, meskipun wali murid sudah dipanggil oleh pihak sekolah, namun belum adanya titik terang dalam penyelesaian masalah ini.
Khairul yang juga selaku wali murid berharap kepada pihak kepolisian dapat menindaklanjuti laporannya sehingga dapat menyelesaikan persoalan ini sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sementara, Kepala Sekolah SDIT Rabbani Kutacane, Umisufinatul Mujizah, mengakui tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum tenaga pengajar di sekolah itu. Atas kejadian ini, pihak sekolah juga langsung melakukan tindakan pemberhentian terhadap oknum guru yang juga berstatus sebagai guru pengganti selama dua bulan di sekolah itu.
"Benar, ada tindakan penusukan yang dilakukan salah satu oknum guru kami, tindakan tegas sudah juga dilakukan dengan memberhentikannya serta melakukan mediasi bersama sejumlah wali murid," terang Umisufinatul Mujizah tanpa menyebutkan nama oknum guru yang bersangkutan. (lan/wna)