Penampakan jajanan kantin sekolah merk Latiao yang diduga bikin anak SD di Bandar Lampung keracunan..
Sumber :
  • Pujiansyah

Penampakan Jajanan Kantin Sekolah yang Diduga Bikin Anak SD di Bandar Lampung Keracunan

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Bandar Lampung, tvOnenews.com – Kejadian mengejutkan terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Durian Payung, Kota Bandar Lampung, di mana 12 siswa mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi jajanan kemasan merek Latiao yang dijual di kantin sekolah. Insiden ini berlangsung pada Selasa (22/10/2024) sekitar pukul 09.30 WIB, tepat saat jam istirahat.

Kabid Pendidikan Dasar Kota Bandar Lampung, Mulyadi, menjelaskan bahwa para siswa mengeluh mual dan pusing setelah menikmati jajanan tersebut.

“Iya benar, ada 12 anak yang mengalami keracunan. Mereka membeli jajanan kemasan Latiao di kantin sekolah," ungkap Mulyadi.

Segera setelah keluhan muncul, siswa-siswa tersebut dilarikan ke RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo untuk mendapatkan perawatan.

Beruntung, kondisi mereka membaik dengan cepat, dan mereka diperbolehkan pulang ke rumah pada hari yang sama.

Insiden ini memicu kekhawatiran mengenai keamanan jajanan di sekolah, khususnya produk makanan kemasan.

Mulyadi mengimbau kepada semua sekolah di Kota Bandar Lampung untuk lebih selektif dalam memilih makanan yang dijual di kantin.

“Saya minta agar semua sekolah memperhatikan dagangan yang akan dijual. Terutama makanan kemasan, penjual harus selektif. Perhatikan kadaluarsanya dan kandungannya, jangan asal jual," tegasnya.

Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, pihaknya berencana berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengambil sampel jajanan tersebut dan melakukan uji laboratorium.

“Kami segera berkoordinasi dengan BPOM untuk memberikan sampel dan memastikan apa yang menyebabkan keracunan ini," tambah Mulyadi.

Sebagai langkah antisipasi, pihak berwenang telah memasang garis polisi di sekitar kantin SDN 1 Durian Payung.

Penjaga kantin juga telah dimintai keterangan di Polresta Bandar Lampung mengenai asal-usul makanan yang dijual. Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) turut mengambil sampel muntahan siswa sebagai bagian dari investigasi untuk mengungkap penyebab keracunan ini. (puj/nof)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:45
03:09
02:02
00:54
01:36
03:47
Viral