- tim tvOne/antara
Kreatif, Mengisi Masa Pensiun dengan Budi Daya Nila Sistem Bioflok
Program ini juga memberikan panduan bagi para pembudidaya, mulai dari proses pembibitan, hingga pemasaran hasil panen, untuk memastikan pokdakan dengan sistem bioflok dapat mengelola usaha secara mandiri dan berkelanjutan, tanpa harus bergantung terus menerus kepada pemberi bantuan. Dengan hasil panen mereka dijamin untuk terserap pasar yang harganya kompetitif, para pembudidaya dapat merasa tenang dan fokus untuk meningkatkan kualitas ikan nila dalam kolam-kolam biofloknya.
Sistem Bioflok, Begini Cara Kerjanya
Teknologi bioflok menjadi jawaban untuk berbagai tantangan dalam upaya budi daya ikan tawar, seperti penghematan air, efisiensi penggunaan pakan, dan pengurangan limbah kotoran ikan. Konsep dasar dari sistem ini adalah memanfaatkan bakteri baik yang hidup di dalam kolam untuk mengubah sisa pakan dan kotoran ikan menjadi sumber makanan bernutrisi bagi ikan.
Media campuran yang terdiri dari bakteri, gula, dan vitamin disiapkan dan dituangkan ke dalam kolam, didukung dengan penambahan oksigen melalui aerator, membuat reaksi yang akan menghasilkan gumpalan kecil atau flok di permukaan air kolam dapat dimakan oleh ikan.
Dengan metode ini, penggunaan pakan dapat berkurang hingga 30 persen dari pada metode konvensional, dan juga menghemat air karena tidak harus rutin diganti.
Meskipun demikian, sistem bioflok ini juga menuntut perhatian khusus dalam hal pemantauan kualitas air, dengan pemeriksaan PH, suhu, dan tingkat oksigen dalam kolam untuk memastikan kondisi tempat itu tetap ideal bagi pertumbuhan ikan.
Para pelaku usaha yang terdiri atas lelaki pensiunan mengaku senang karena bisa terus aktif dan produktif di masa pensiun, dengan pengawasan kolam berlangsung dari pagi hingga sore, setiap hari. Selain itu, lewat upaya tersebut mereka dapat menyambung komunikasi dan memupuk kebersamaan untuk mendiskusikan perkembangan kolam masing-masing.