- Zulfahmi
Warga Medan Mulai Berburu Hiasan Pelengkapan Imlek di Tahun Ular
Medan, tvOnenews.com - Jelang perayaan Tahun Baru Imlek, warga berburu ragam hiasan pelengkap Imlek. Salah satu tempat yang sering diburu warga Medan salah satu toko di Jalan Brigjend Katamso Medan. Berbagai rupa hiasan yang identik dengan warna merah dapat dijumpai di sana.
Menurut Acai, pemilik toko, hiasan yang paling banyak diburu tahun ini merupakan ornamen ular, karena bertepatan dengan Tahun Ular menurut kalender Tionghoa.
"Ya tahun ini agak lumayan ya bang, pengunjung agak lumayan. Item paling banyak di beli masyarakat ya, lampion, angpau, bunga-bunga sakura. Dan tahun ini kan kita menyambut tahun ular ya. Ular jadi banyak masyarakat yang membeli pernak-pernik dan tempelan-tempelan gantungan itu yang bergambar ular," kata Acai kepada tvOnenews.com, Senin (20/01/2025) siang di tokonya.
Selain itu, Acai mengungkapkan tahun ini pihaknya banyak mendatangkan jenis lampion elektrik demi memeriahkan perayaan Imlek di rumah warga.
"Yang paling banyak tahun ini kita mendatangkan lampion elektrik. Itu hampir 40 model terbarunya. Yang ukurannya dari kecil sampai yang 1,80 meter. Jadi kita dari yang kecil sampai besar kita ada," papar Acai.
Harga dari lampion elektrik ini berkisar dari 100 ribu hingga tiga juta rupiah. Lampion merupakan ornamen wajib saat perayaan Imlek, lampion jadi salah satu hiasan yang selalu diburu warga dari tahun ke tahun.
Tak hanya lampion elektrik, Acai turut melengkapi koleksinya dengan lampion dari bahan kertas hingga kain. Acai pun membeberkan item lain yang banyak dicari warga juga amplop angpao. Ini karen tradisi dari suku Tionghoa untuk membagi-bagikan angpao saat perayaan Imlek.
"Nah yang paling banyak diburu juga itu angpao. Ang pau tahun ini, pasti yang bergambar ular itu banyak diburu masyarakat," tuturnya.
Harga angpao sendiri ini bervariasi, tergantung dari jenis bahan dan ukuran.
"Kalau angpau mulai dari 1.500 rupiah, sampai kalau yang kainnya, yang bahan kain-kain sutra gitu bisa 20 ribu per lembar,” ungkap Acai.
Selain itu, tahun ini pembeli pun mulai banyak yang mencari hiasan pohon sakura untuk menambah dekorasi Imlek di rumahnya.
Memanfaatkan kesempatan, Acai pun menggaet UMKM untuk membuat pohon sakura.
"Sakura juga banyak permintaan. Kita menuruti sesuai permintaan masyarakat. kita kerjasama dengan para UMKM," sebutnya.
Ragam variasi pohon sakura ini pun dipenuhi Acai, mulai dari 30 hingga setinggi tiga meter.
"Bergantung permintaan, mau warna apa. Ukurannya seberapa. Kalau pohon itu, pohon ini kita menggunakan pohon-pohon batang kayu yang asli. Para UMKM kita bantu berdaya dan kita bantu pasang. Mereka yang merangkai bunga nya," imbuhnya.
Toko Acai mulai ramai didatangi semenjak bulan Desember kemarin. Pelanggan Acai pun tak hanya datang dari Kota Medan, tapi juga kota di sekitar dalam Sumatera Utara.
"Sebenarnya kalau pembeli untuk tahun ini ya, mulai di bulan Desember. Masyarakat udah mulai mencari, pernah pergi ke tempat kita. Untuk pembeli kita seputaran Sumatera Utara. Datang dari Tebing, Siantar, Kisaran, Tanjung Balai, daerah-daerah Brastagi, Lubukpakam, Binjai, pokoknya seputaran Sumatera Utara," kata Acai.
Seperti Katerin, 23, yang mampir bersama kakaknya. Mahasiswi ini mengaku sedang mencari hiasan pintu bergambar ular.
"Kita mau cari ornamen Chinese New Year buat dekor rumah, kesini karena langganan karena dekat dari rumah. Ini sudah dapat stiker ular, karena kan Tahun Ular. Mau ditaruh di depan pintu masuk rumah," tutur Katerin.
Jelang tahun baru, Katerin pun berharap semoga di tahun depan membawa kebahagiaan dan keberuntungan.
"Iya doa nya yang bagus-bagus ya semoga tahun depan, semoga makin berjaya, bahagia, sukses dan sehat selalu," pungkasnya. (zul/nof)