- Tim Tvone/Fahmi
Stunting di Sumut 25,8%, BKKBN: Pencegahan pada Umur 1-2 Tahun
Medan, Sumatera Utara- Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan sosialisasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (PASTI) di Hotel Santika Premiere Dyandra Jalan Kapten Maulana Lubis, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara, Rabu (09/03/2022).
Bapak Presiden RI, Joko Widodo telah memerintahkan kepada BKKBN dalam memprioritaskan generasi muda atau keluarga muda dalam rangka untuk melahirkan generasi mas.
"Generasi muda itu generasi produktif dan juga menghasilkan keturunan untuk masa depan," kata Ketua BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, SP, OG.
Pada tahun 2021, Angka Stunting skala nasional diangka 24,4%. Sementara Stunting di Sumut diangka 25,8%.
" Saya yakin dan optimis, sumut akan menuju angka 24%," sebutnya.
Ia juga menjelaskan, program RAN PASTI harus secara cepat berjalan dan digenjot semaksimal mungkin.
"Kita harus mengejar penurunan stunting, paling tidak 3,4% pertahunya. Ingat waktunya hanya tinggal 2 tahun setengah lagi," jelasnya.
Perpres nomor 72 tahun 2021 menetapkan BKKBN menjadi ketua tim percepatan penurunan stunting. Dari ketetapan perpres ini, maka dari tingkat provinsi hingga kabupaten kota terlibat dalam percepatan penurunan stunting.
"Nanti harus dipercepat pembentukan tim RAN PASTI hingga sampai perangkat Desa. Jika tim belum terbentuk, maka anggaran tidak bisa turun," tegasnya.
Berbicara persoalan stunting, hal lain yang harus diperhatikan adalah Jamban, rumah, sanitasi, air bersih yang pengaruhnya besar mencapai 70%.
"Jika belum bisa menyelesaikan jamban dan air bersih maka lakukan produk bayi. Siapa yang ingin hamil harus dipersiapkan," tuturnya.
Stunting pasti pendek, maka banyak sekali dampak kerugian akibat stunting di generasi mendatang.
"Dari lahir harus diukur dan ditimbang sejak umur kurang dari 2 tahun. Jika lebih dari 2 tahun, maka sudah terlabat pencegahan stunting,” bebernya.
Di kesempatannya, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeckshah memaparkan, percepatan penurunan stunting butuh persiapan kusus dan melibatkan banyak tim.
" Sumut stunting 25,8%, lebih kurang ada 3 juta lebih yang terkena stunting. Tidak ada alasan untuk mengejar percepatan penurunan stunting di Sumut," paparnya. (Fahmi/Lno)