- Pujiansyah
Budidaya Lebah Klanceng, Bernilai Ekonomis Tinggi di Masa Transisi Pandemi
Lampung Utara, Lampung - Madu selain memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Seperti halnya warga Kampung Gunung Gijul, Kecamatan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, yang sudah 7 tahun ini merasakan manfaat dari budidaya lebah madu klanceng atau lebah trigona.
Selain mengandalkan hasil perkebunan untuk menambah perekonomian, masyarakat di Kampung Gunung Gijul menggantungkan hidupnya dari budidaya lebah tersebut. Lebah klanceng atau lebah trigona merupakan salah satu lebah yang menghasilkan madu. Lebah ini memiliki ciri-ciri yaitu berukuran kecil dan berwarna hitam serta tidak menyengat.
Saat dikunjungi di lokasi peternakan lebah trigona, Anwar Rasyid mengaku telah membudidayakan lebah klanceng sejak lima tahun yang lalu. Untuk jenis lebah klanceng yang dibudidayakan memiliki 4 jenis dengan lebih dari 500 sarang lebah. "Dalam satu sarang lebah, dapat menghasilkan minimal 1 liter madu. Bahkan bisa menghasilkan 10 liter madu jika musim kembang," kata Anwar Rasyid Minggu (13/3/2022).
Anwar menambahkan, pengembangan lebah madu dapat memberikan dampak positif terhadap kelestarian hutan maupun lingkungan sekitar. "Di masa pandemi Covid-19 budidaya lebah madu memiliki peluang yang sangat menguntungkan secara ekonomi, karena banyak manfaat bagi kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh. Karena permintaan kebutuhan madu di wilayah Lampung cukup besar, bahkan sebagian disuplai ke Pulau Jawa," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Gunung Gijul, Fery Ferdiansyah menuturkan awalnya masyarakat di Kampung Gunung Gijul melakukan budidaya lebah menyengat. Namun lebah jenis tersebut menghasilkan madu hanya musiman. Masyarakat pun kembali mengembangkan jenis lebah yang tidak menyengat dan dapat menghasilkan madu setiap waktu.
"Di sini kita bersama-sama masyarakat memelihara madu di setiap rumahnya minimal satu sarang madu. Kita kelola penjualan untuk dikemas dan dipasarkan," jelas Fery.
Menurut Fery, untuk mendapatkan madu yang berkualitas dari lebah trigona dibutuhkan sumber pendukung seperti terdapat tanaman atau tumbuhan di sekitar sarang lebah. "Kita di sini juga menanam cengkeh, coklat dan pisang, aren durian, mangga dan sawo untuk makanan si lebah agar kualitas madu juga terjaga," ungkapnya.