- Tim Tvone/Martinus
Pengangkatan Kepling Tidak Transparan, Warga Minta Copot Lurah dan Camat Medan Deli
Medan, Sumatera Utara - Diduga tidak ada transparansi dalam proses pemilihan dan pengangkatan sejumlah kepala lingkungan (kepling) di Kecamatan Medan Deli Kota Medan, puluhan massa berunjukrasa di kantor kelurahan dan kantor Kecamatan Medan Deli, Selasa (15/3/2022).
Aksi yang digelar secara estafet dari kantor Lurah Titipapan, Kota Bangun dan Tanjungmulia serta berakhir di kantor Camat Medan ini, massa menyampaikan aspirasinya dengan membentangkan spanduk dan aneka poster.
Mereka juga membubuhkan sejumlah tandatangan di spanduk, sebagai bentuk protes atas kebijakan dari Camat Medan Deli.
Dalam orasinya, massa menuntut agar Lurah Kota Bangun Rahmad Arfinsyah Pohan, Lurah Titipapan Irwan dan Camat Medan Deli Ferry Suheri, agar mengevaluasi kembali pemilihan kepling tersebut.
Dalam orasinya di depan Kantor Koordinator aksi massa menyebutkan, pemilihan dan pengangkatan kepala lingkungan (kepling) tidak pernah disosialisasikan. Bahkan ada juga beberapa kepling yang diangkat tersebut, tidak dikenal oleh warga serta berdomisili di luar dari lingkungan.
Selain itu, kepling yang baru diangkat juga tidak pernah bersosialisasi dengan warga.
Menurut salah satu warga Miksan Nababan, ada beberapa kepling yang diangkat tidak transparan, yakni di lingkungan 14 Kelurahan Titipapan, lingkungan 6 Kelurahan Kota Bangun dan kepling 8 Kelurahan Mabar Hilir dan Tanjung Mulia Hilir.
Atas dugaan tersebut, massa aksi mendesak oknum Lurah dan Camat bersangkutan agar dicopot dari jabatannya, ungkap Miksan.
Dari pantauan, saat unjukrasa tersebut tak ada seorang pun Lurah dan Camat, atau perwakilan dari petugas kecamatan yang menemui para pendemo. Sehingga massa hanya berorasi di luar kantor lurah.
Terpisah, Camat Medan Deli, Fery Suhery, menyatakan proses pemilihan hingga pengangkatan seluruh kepling telah dilaksanakan sesuai prosedur dari Pemko Medan.
Diakuinya, dari total 55 lingkungan di kecamatannya, 34 lingkungan di antaranya mengajukan calon kepling lebih dari satu orang. Akhirnya dilakukan proses seleksi ketat. Sehingga diduga ada calon yang tak terpilih tak terima dan mengajak massa untuk berdemo.(Martinus Sitorus/Lno