Pedagang Sapi dan Ayam di Bengkulu Keluhkan Rendahnya Daya Beli Warga.
Sumber :
  • Tim Tvone/Miko

Pedagang Sapi dan Ayam di Bengkulu Keluhkan Rendahnya Daya Beli Warga

Selasa, 5 April 2022 - 12:14 WIB

Bengkulu - Pedagang daging ayam dan daging sapi di Pasar Panorama, Kota Bengkulu mengeluhkan rendahnya daya beli masyarakat terutama untuk belanja daging dan ayam, Selasa (5/4/2022). Isnaini salah seorang pedagang daging ayam mengeluhkan sejak awal Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Biasanya kata Isnaini jelang puasa dagangan daging ayam pukul 10.00 WIB sudah habis. Namun tahun ini hanya mampu menjual 8 ekor. 
 
"Jika berkaca pada tahun tahun sebelumnya minat beli ayam masyarakat tahun ini saat bulan puasa menurun. Jam segini saja ayam potong yang saya jajakan masih rapi berbaris di atas meja," kata Isnaini.
 
Harga daging ayam di Kota Bengkulu Rp 38 hingga Rp 40 ribu mengalami kenaikan Rp 3 ribu sejak sepekan terakhir. 
 
Hal yang sama juga dikeluhkan Okki pedagang daging sapi. Ramadhan tahun ini pembeli daging sapi menurun. Padahal saat ini para ASN telah menerima gaji. 
 
"Saya juga bingung om, tahun ini minat beli masyarakat akan daging sapi segar cukup menurun, biasanya saat kita mulai buka masyarakat sudah ramai dan terkadang dalam hitungan jam, daging sapi kita sudah ludes. Daging sepertinya kurang diminati puasa tahun ini padahal harga per kilogram hanya Rp 140 ribu naik Rp 30 ribu dari harga normal. Daya beli masyarakat rendah padahal ASN saat ini sudah gajian," kata Okki saat Gubernur Bengkulu sidak harga di pasar Panorama Selasa pagi (5/4/2022).
 
Sementara itu warga Bengkulu mengatakan mereka lebih memilih bahan makanan yang lebih murah seperti ikan dan sedikit telur ini dilakukan akibat mahalnya kebutuhan hidup lainnya seperti elpiji, listrik dan lainnya. 
 
"Ramadhan memang hari pertama disambut dengan menu spesial namun kebutuhan hidup sekarang serba naik jadi bukan tak mau konsumsi daging lebih memilih untuk beli bahan makanan yang murah agar cukup dengan kemampuan. Kita harus atur keuangan karena elpiji, listrik, serba naik," kata Tri Yulianti. 
 
Ia juga mengatakan mereka harus mengatur keuangan agar mencukupi kebutuhan lainnya. Berbeda dengan Tri, Ernia warga lainnya tahun ini ia katakan mengurangi membeli daging sapi. Biasanya awal Ramadhan membeli daging sapi mencapai 4 kilogram namun mendesaknya kebutuhan lain ia mengurangi belanja daging menjadi 1,5 kilogram saja. 
 
"Tiap Ramadhan saya beli 4 kilogram saya bagikan ke saudara namun tahun ini hari pertama puasa hanya belanja hanya 1,5 kilogram. Saya harus menekan belanja untuk kebutuhan lain yang juga penting. Semua sekarang naik," ungkap Ernia.
 
Jika dilihat kondisi di Pasar Panorama, Kota Bengkulu juga tidak ramai bila dibandingkan puasa tahun lalu. Tahun ini pasar relatif sepi atau normal seperti hari biasa tidak ditemukan kerumunan masyarakat di pasar dibanding bulan puasa tahun sebelumnya. (Miko/Lno)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:30
02:02
03:14
01:41
00:54
09:38
Viral