Duka orang tua siswa yang tewas terseret ombak di Aceh.
Sumber :
  • Tim TvOne/ tht

Tewas Terseret Ombak di Aceh, 3 Jenazah Siswa Disemayamkan di Rumah Duka

Kamis, 19 Mei 2022 - 15:41 WIB

Binjai, Sumatera Utara - Setelah diberangkatkan dari Puskesmas Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (18/5/2022) malam, tiga jenazah siswa Sekolah Raushan Fikri Islamic School (Mts/MA Raushan) yang berada di Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat sudah tiba di rumah duka masing-masing rumah dengan menggunakan ambulans dari PMI Aceh. 

Ketiga jenazah tersebut adalah Ibnu Rusyadi (18) warga Gang Mesjid Desa Tanjung Jati Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, Ahmad Fariza (15) warga Paya Jambu Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat dan Dzaki Alkhair (14) warga Jalan Jawa Kelurahan Damai Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. 

Topan Fariadi orang tua dari Ibnu Rusyadi hanya bisa pasrah sembari meneteskan air mata setelah mendapat kabar jika anaknya yang mengenyam pendidikan di sekolah Raushan Fikri Islamic School (Mts/MA Raushan) meninggal dunia karena terseret arus ombak saat sedang liburan bersama teman temannya dan para dewan guru di Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (18/5/2022) sore sekira pukul 15.45 WIB. 

Tidak hanya keluarga Ibnu Rusyadi, keluarga dari dua orang rekannya, Ahmad Fariza dan Dzaki Alkhair juga merasakan duka yang sangat mendalam. Diantaranya pasangan Mardian dan Astri Warianti yang merupakan orang tua dari Dzaki Alkhair yang ikut berwisata dengan pihak sekolah. 
Duka mendalam tak kuasa ditahan orang tua dari tiga orang anak tersebut, karena Djaki sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. 

"Pagi tadi sekitar jam 08.30 WIB, jenazah korban tiba di rumah duka," ungkap Indra, salah seorang tetangga korban saat melayat di rumah duka, Kamis (19/5/2022) pagi. 

Setelah disemayamkan di rumah duka,  jenazah siswa yang menjadi korban derasnya ombak laut Pantai Lampuuk Aceh Besar pun dimakamkan di pemakaman umum setempat. 

Kejadian berawal pada Rabu (18/5/2022) sore, sekira pukul 15.00 WIB, sebanyak tiga unit bus dari MTs/MA Raushin Fikri tiba di Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kecamatan Aceh Besar, dengan membawa rombongan dewan guru dan pelajar yang berjumlah sekitar 130 orang. 

Usai rombongan turun dari bus, para dewan guru beserta murid terlebih dahulu memesan makanan dan minuman pada salah satu cafe yang ada di Pantai Lampuuk. Selanjutnya, para pelajar yang berjumlah kurang lebih 40 orang, berikut dewan guru, melakukan kegiatan mandi di pantai.

Namun sebelum mandi-mandi di pantai, pemilik cafe yang diketahui bernama Ansrullah, mencoba mengingatkan kepada salah seorang dewan guru pengawas yang bernama Surya Darma, agar tidak mandi di pantai  atau jangan terlalu ke tengah. 

"Boleh mandi tapi di pinggir saja. Karena ombak sedang tidak bersahabat," ungkap pemilik cafe kepada siswa dan para dewan guru. 

Tidak berselang lama, atau sekira 20 menit para pelajar mandi di Pantai Lampuuk, salah seorang korban yang selamat (Fatih Rasyid Hanafi Ginting) meminta tolong dengan melambaikan tangannya karena dia terseret arus ombak ke tengah. 

Melihat rekannya meminta tolong, ketiga korban (meninggal dunia) langsung berusaha menyelamatkan kawannya dengan berenang ke arah korban untuk memberikan pertolongan. Nahas ketiga korban yang berusaha menyelamatkan rekannya tersebut malah ikut terseret arus ombak dan tenggelam.

Tidak lama kemudian, datang seorang warga dengan menggunakan boat, memberikan pertolongan kepada empat orang korban yang tenggelam untuk diselamatkan dan dibawa ke darat. Setibanya di darat, keempat korban langsung dibawa ke Puskesmas Lhoknga. Namun menurut pihak medis, nyawa ketiga korban tidak dapat diselamatkan dan hanya satu orang yang selamat dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Meuraxa, Banda Aceh. (tht/wna)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:19
01:21
02:27
01:08
01:11
11:12
Viral