- Tim tvOne/Ahmidal Yauzar Hutagalung
Kangkangi Wewenang Ketum Airlangga Hartarto, Sahlul: Copot Sekretaris Golkar Sumut
Medan, Sumatera Utara - Mantan Wakoorbid PP DPD Partai Golkar Sumut, Sahlul Umur Situmeang, secara tegas dan blak-blakan soal Partai Golkar Sumut di bawah kepemimpinan Musa Rajekshah (Ijeck) yang mulai bergejolak. Hal itu, ia katakan bermula dari perbuatan oknum sekretaris yang diduga melanggar aturan dan mekanisme organisasi di dalam tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.
Selain itu, Sahlul juga menuding tindakan oknum Sekretaris Partai Golkar Sumut merupakan abuse of power atau mengangkangi wewenang Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. Bahkan, menurutnya, Partai Golkar Sumut saat ini minim konsolidasi. Lalu, Ia katakan, oknum sekretaris Golkar Sumut, Ilhamsyah diduga banyak melakukan pelanggaran administrasi, dan peraturan organisasi partai.
Tidak hanya itu saja, ia juga katakan, bahwa sekertaris tersebut kerap bertindak arogan dan merasa paling pintar, padahal baru kemarin jadi pengurus Partai Golkar.
“Seharusnya, dia mengayomi sesama pengurus, tidak memecah belah apalagi memusuhi pengurus. Seharusnya juga dia memungsikan pengurus sesuai tupoksinya. Tetapi faktanya, dia malah berupaya memecah belah pengurus. Lantas bagaimana kita ingin mencapai target partai ini kalau sesama pengurus sudah saling menyakiti,” kata Sahlul kepada awak media, Senin (20/06/2022).
Ia juga menilai, Ilhamsyah sangat tidak mampu melaksanakan konsolidasi partai dengan baik dan bijak. Pertama, pelaksanaan Rakerda dan Rapimda Partai Golkar tahun 2021 tidak berjalan. Sudah setahun lebih, hanya dua DPD yang melaksanakan Rakerda, yakni Tapsel dan Dairi.
Kemudian mantan ketua DPRD Kota Sibolga itu juga menuturkan, poin kedua perihal pengangkatan Plt-plt Ketua DPD kabupaten/kota tidak proporsional dan profesional. Contohnya, di Kabupaten Nias Barat, Plt Ketua DPD-nya adalah seorang pegawai sekretariat DPD.
“Baru seminggu menjabat Plt langsung melaksanakan Musda, bukan membenahi struktur partai dulu baru Musda, sehingga terkesan terburu-buru dan kualitas pengurus partai tidak sesuai harapan. Terbukti sampai sekarang tidak ada kegiatan apa pun di Nias Barat, meski sudah 4 bulan terpilih sebagai ketua Golkar,” pungkasnya.