- tim tvOne/Kiki Habibi
Ratusan Rumah di Muara Enim Terendam Banjir
Di dua desa tersebut, air mulai memasuki pemukiman warga pada Minggu (26/6/2022) sekitar pukul 00.30 WIB dengan kedalaman bervariasi, dari sebatas pinggang orang dewasa hingga 4 meter. Namun pada sekitar pukul 06.00 pagi air mulai surut.
Menurut Ical (34), warga Kelurahan Pasar Tanjung Enim, banjir kali ini cukup besar dan paling parah, setelah banjir terakhir terjadi sekitar 2016.
"Terlihat dari batas banjir yang menggenangi rumahnya sekitar 4 meter padahal berada di pinggir jalan. Air mendadak datang dan langsung menerjang ke dalam rumah,kami kalang kabut dan tak sempat selamatkan harta benda,rumah kami saja nyaris tenggelam, tinggal atapnya saja," katanya.
Hal senada juga disampaikan Selfi (40) warga gang Bangka, Kelurahan Pasar Tanjung Enim,ia pun tak menyangka akan mengalami banjir setinggi ini.
"Kami tak bisa menyelamatkan harta benda, semua terendam banjir,yang tersisa cuma pakaian kering dibadan," katanya.
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan melaporkan ketinggian air mencapai dua meter.
Berdasarkan data tim pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana Muara Enim, dari tiga lokasi tersebut, rumah penduduk yang terendam banjir terbanyak berada di Kecamatan Tanjung Enim, yakni sekitar 540 unit.
"Lokasi banjir terparah di Jalan Lingga 1 dan Jalan Tanjung Buruk, Tanjung Enim yang digenangi air dengan ketinggian air capai dua meter," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori di Palembang, Minggu (26/6/2022).
Untuk dua Kecamatan lainnya yang terdampak banjir ada tiga unit rumah, karena mencakup kawasan industri pertambangan dan perkebunan.
Para korban banjir yang meliputi ibu, anak-anak dan lanjut usia dievakuasi petugas menggunakan perahu karet ke tempat yang lebih aman.
"Kondisi terkini wilayah yang terdampak banjir sebagian sudah mulai surut," kata dia
Hingga kini petugas masih bersiaga di lokasi terdampak banjir untuk mengantisipasi banjir susulan dengan mendirikan posko.(mkb/put)