- Tim TvOne/ Syaren
Temuan Jejak Harimau Sumatera di Perladangan, BBKSDA: Ukurannya Sudah Besar
Humbang Hasundutan, Sumatera Utara - Warga di tiga desa Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, yakni Desa Nagurguran, Desa Sitapongan, Desa Sibuntuon dikejutkan dengan ditemukannya jejak Harimau Sumatera di perladangan berjarak sekitar tiga kilometer dari perkampungan.
Camat Sijamapolang, Toga Simamora mengatakan informasi penemuan jejak harimau itu disampaikan masyarakat pada Jumat (24/6/2022) lalu.
"Setelah mendapat informasi tersebut kita langsung turun ke lokasi bersama tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara," kata Toga Simamora kepada tvonenews.com, Sabtu (2/7/2022).
Menurut Toga, harimau tersebut dimungkinkan hanya melintas di perladangan di tiga desa itu. “Tidak ada masyarakat yang melihat harimaunya, namun hanya jejaknya yang ditemukan. Salah satunya ditemukan di lokasi pembukaan jalan oleh PT. Toba Pulp Lestari," jelasnya.
Namun, lanjut Toga, seminggu setelah ditemukan jejak harimau tersebut, situasi saat ini aman dan kondusif. "Tidak ada lagi ditemukan masyarakat jejak harimau yang baru, mungkin harimaunya hanya melintas saat itu," ungkapnya.
Meski demikian, kata Toga, antisipasi dini dilakukan pihaknya bersama BBKSDA Sumatera Utara untuk mencegah dampak buruk yang terjadi.
"Karena di lokasi perlintasan harimau tersebut warga menambatkan ternak peliharaannya seperti kerbau dan lembu. Jadi kita imbau masyarakat untuk sementara menarik ternaknya dari lokasi tersebut menunggu perkembangan, apakah harimau tersebut masih melintas atau bagaimana," katanya.
Selain itu, camat juga telah mengimbau masyarakat agar secara berkelompok pergi ke ladang. "Jangan pergi sendirian ke ladang, dan masyarakat kita imbau untuk mengatur waktu ke ladang, mulai pukul 09.00 WIB pagi sampai pukul 16.00 WIB sore," imbaunya.
Camat Toga Simamora juga memastikan bahwa jejak tapak kaki yang ditemukan itu adalah jejak harimau. Karena menurutnya, jejak kerbau dan sejenisnya bila dibandingkan dengan jejak harimau sangat berbeda.
"Kalau jejak kerbau masuknya itu ke tanah kan? ini jejak yang kita temukan di lokasi berada di atas, tidak masuk ke tanah," jelas Toga.
Terpisah, Kepala Seksi BBKSDA Sumatera Utara wilayah Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Manigor Lumbantoruan yang dihubungi tvonenews.com, Sabtu (2/7/2022) siang mengatakan harimau tersebut kemungkinan sudah besar atau dewasa. "Hal itu berdasarkan tapak jejaknya yang dilihat di lokasi sudah sebesar tapak," jelasnya.
Manigor menyebut kehadiran harimau sumatera di perladangan itu diperkirakan untuk mencari wilayah untuk berburu mangsanya. "Jadi kemungkinan harimaunya hanya melintas mencari wilayah berburunya, begitu," kata Manigor.
Untuk itu lanjutnya, ia juga minta warga agar tidak terlalu pagi ke ladang serta tidak terlalu sore pulang dari ladang. "Kalau pun mau ke ladang jangan sendiri sendiri, berkelompoklah gitu. Dan membawa seperti binatang, seperti anjing, karena indra penciumannya kan tajam," jelas Manigor.
"Jadi kalau sorenya itu diupayakan lah membuat bunyi-bunyian seperti meriam bambu supaya harimau pergi. Kan punya insting juga harimau ini, semacam harkat dialah kalau aku gak boleh masuk ke sana, gitu," sambungnya.
Manigor juga memastikan Harimau Sumatera itu hanya melintas sampai ke daerah Parmonangan. "Sebenarnya hal yang lumrah, jadi selagi belum ada gangguan, namanya dia punya lintasan, kita gak mungkin mengganggunya kan," tutup Manigor. (ssg/wna)