- tim tvone/Ilham Zulfikar
Petani di Aceh Tamiang Tak Mau Panen. Agen Kualahan Kumpulkan Stok Kelapa Sawit untuk Pabrik
Aceh Tamiang, Aceh - Kelapa sawit merupakan satu di antara komoditas perkebunan yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian masyarakat terutama petani. Namun, labilnya harga jual membuat para petani nyaris tak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Hal tersebut seperti yang dialami oleh Petani Kelapa Sawit asal Desa Pangkalan Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, Muttaqin (35) mengaku harga jual kelapa sawit di desanya hanya di hargai Rp800 rupiah per kilogram, yang semula harga jual petani mencapai Rp2.800 rupiah per kilogram.
"Harga jual Kelapa Sawit di desa kami sekarang tinggal Rp800 per kilogram, yang semula dibeli oleh agen Rp2.800 rupiah per kilogramnya," kata Muttaqin kepada tvonenews.com, Minggu (17/7/2022).
Semenjak harga kelapa sawit murah, ia mengaku banyak petani Kelapa Sawit dan dirinya enggan memanen buah sawit, karena kewalahan mengatur keuangan. Sebab, menurutnya uang hasil panen tidak cukup untuk pembagian perawatan dan biaya (ongkos-red).
Sementara, Agen (Tengkulak-red) Kelapa Sawit di Desa Pangkalan, Nazrul Halim (42) mengaku dirinya sangat sulit untuk mencukupi kebutuhan kuota atau stok buah kepada suplayer pabrik sebanyak 6 (enam) ton sekali pengiriman.
Menurutnya, petani enggan memanen buah sawit yang saat ini harganya di bawah seribu rupiah. Ia juga mengatakan harga kelapa sawit di pabrik sekarang Rp1.150 rupiah per kilogram. Padahal sebelumnya harga buah sawit di pabrik sempat mencapai Rp3.420 rupiah per kilogram.
“Sehingga jika dilihat dari harga tersebut, agen (Tengkulak-red) hanya mampu membandrol harga beli buah sawit petani di desa itu sebesar Rp800 sampai Rp900 per kilogram tergantung kualitas buah,” pungkasnya.