- tim tvone/Bahana Sitomorang
Tangan Diborgol, Guru Indra Kenz Diserahkan Bareskrim ke Kejari Medan, Berkas Fakarich Sudah P-21
Medan, Sumatera Utara - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menyerahkan Fakar Suhartami Pratama (Fakarich) dengan kondisi tangan diborgol ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan, Selasa (2/8/2022) siang.
Guru Indra Kenz itu menjadi tersangka kasus penipuan investasi aplikasi Binomo, seperti halnya Indra Kenz dan Doni Salmanan. Dari pantauan tvonenews.com, Fakarich tiba di Kejaksaan Negeri Medan dengan diapit sejumlah penyidik Bareskrim Polri, terlihat menggenakan kaos warna biru dongker dengan paduan celana jens.
Tak hanya itu saj, dengan kondisi tangan diborgol, Fakarich diboyong menuju ruangan penyerahan tahap II Kejaksaan Negeri Medan.
Kanit 5 Subdit 2 Perbankan Dittipideksus Bareskim Polri, Kompol Karta menjelaskan, bahwa semua berkas dan barang bukti sudah lengkap untuk dilimpahkan ke Kejari Medan.
"Dari Bareskrim Polri kita menangani kasus binomo investasi bodong dan semua berkas Fakar Suhartami sudah lengkap P-21, semua barang bukti seperti konten dia pamer kemewahan, tanah dan rumah yang sudah kita sita dan menjadi barang bukti," ucap Kompol Karta kepada tvonenews.com, Selasa, (2/8/2022).
Kemudian, Kejari Medan telah menerima tahap II Fakar Suhartami Pratama. Hal itu langsung disampaikan oleh Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Medan, Simon.
Ia juga sampaikan dalam kasus ini, Fakar disangkakan melanggar Pasal 45 Ayat 2 Jo Pasal 27 Ayat 2 dan atau Pasal 45 Ayat 1 Jo Pasal 28 Ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang IT Pasal 3, Pasal 5, Pasal 10 U Nomor 8 Tahun 2016 tentang TPPU dan atau Pasal 378 KUHPidana Jo Pasal 55 KUHPidana.
"Untuk menangani kasus ini, Kejaksaan Agung mengerahkan sebanyak 18 jaksa dan dibantu tiga jaksa dari Kejaksaan Negeri Medan," ucap Simon.
Setelah diserahkan oleh penyidik Dittipideksus, Simon katakan, Fakar akan dibawa menuju rumah tahanan (Rutan) Tanjung Gusta Medan untuk menjalani proses penahanan.
"Fakar akan dilakukan penahanan 20 hari kedepannya ke Rutan Tanjung Gusta," ungkap Simon.
Selain itu, Simon juga menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera melimpahkan berkas kasus Fakar ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), dengan begitu, kasus tersebut akan segera disidangkan.
"Secepatnya akan kami limpahkan, Jaksa Penuntut Umum akan membuat surat dakwaan, seterusnya akan dilimpahkan ke pengadilan untuk menjalani sidang," tutupnya. (Bsg/Aag)