- Istimewa/Tangkapan Layar dari Kanal YouTube ILC
Memilukan, Ibu Brigadir J Tak Bisa Tidur, Irma Hutabarat: Ada Saksi Kunci yang Tidak Bisa Bicara
"Ada pendidikan publik dan masyarakat yang sangat amat penting, apa pun instutusi di negeri ini, apabila tidak ada dukungan dari publik dan masyarakat maka tidak jalan, itu yang diabaikan dan dianggap remeh," pungkasnya.
Nah, ia juga tegaskan, jika ingin terbuka dan transparan soal kasus Brigadir J, coba diurut dari awal.
"Kami salahnya di sini, ini yang melakukan Ferdy Sambo, ini yang melakukan ini, urusan pidana nanti urusan pengadilan. Tapi namanya yang transparansi untuk mengedukasi publik, itu tidak ada urusannya jaksa dan hakim," terangnya.
Kalau sekarang ini, ia katakan, bukan orang tua Brigadir Yoshua yang bingung dan bukan orang tua Bharada E yang putusa asah. Sehingga masyarakat Indonesia yang sudah dekat titik nadir kepercayaannya itu semakin berkurang dan berkurang.
"Jika ini tidak disadari, maka akan ada Ferdy Sambo - ferdy sambo yang lain. Lalu bagaimana dengan polisi yang baik, yang merupakan mayoritas tidak punya suara, karena suaranya harus mendengarkan perintah atasan," jelasnya.
"Ada satu lagi yang diingat, atasan polisi itu hukum bukan pangkat di atasnya. Polisi itu bukan meliter tapi gayanya lebih mengerikan daripada meliter dari sekarang ini," sambungnya menuturkan.
Selanjutnya, Irma Hutabarat katakan dirinya sebagai seorang ibu juga merasakan betapa pedihnya perasaan seorang ibu kehilangan anak kemudian difitnah, hingga tidak boleh dibuka petinya, tidak ada lagi sebuah penjelasan alasan anaknya tewas.