LPPM-USU Bantu Atasi Kesulitan Air bersih Warga Desa Bingkawan, Deli Serdang.
Sumber :
  • Tim Tvone/Fahmi

LPPM-USU Bantu Atasi Kesulitan Air bersih Warga Desa Bingkawan

Selasa, 30 Agustus 2022 - 13:29 WIB

Deli Serdang, Sumatera Utara - Desa Bingkawan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), seluas sekitar 250 hektare secara sepintas tak memiliki masalah apa pun, karena warga desa kebanyakan bermukim di sepanjang jalan lintas Medan-Berastagi.

Tetapi, warga desa yang bermukim di perbukitan atau yang lebih dikenal dengan Dusun Sikeci-keci ternyata harus menuruni lembah yang dalam melalui jalan setapak yang curam dan licin untuk mendapatkan air bersih guna keperluan minum dan memasak.

Sejak Juni 2022 lalu, 3 orang dosen dari FMIP-USU sebagai tim pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM-USU dengan dukungan konsultan teknis pompa hidram dan budi daya hidroponik telah bekerja sama dengan warga desa untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat.

Dr. Zahedi selaku ketua tim didampingi Dr. Suyanto dan Dr. Suryati Sitepu mengutarakan jika kesulitan untuk pengadaan air bersih ini dapat diatasi, maka warga desa akan dapat pula mengembangkan upaya budi daya sayuran hidroponik dan ikan air tawar.

“Upaya simultan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kontur lokasi desa yang relatif bergelombang, sehingga memadupadankan antara budi daya sayuran di lokasi pemukiman dan keberadaan kolam tanah di daerah lembah akan sangat mungkin membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar hidupnya sehari-hari,” katanya, Dr. Zahedi. Selasa (29/8/2022).

Kepala Desa Bingkawan, Erick Estrada Tarigan, menyambut baik kegiatan para dosen FMIPA-USU ini, karena itu secara khusus mengajak warga Dusun Sikeci-keci di mana instalasi pompa hidram dioperasikan untuk aktif bekerja sama tim pelaksana.

“Saya juga meminta warga untuk memelihara instalasi pompa hidram dengan sebaik baiknya, agar dapat berfungsi dalam jangka panjang,” sebutnya.

Dilakukan Secara Bertahap

Dr Zahedi menjelaskan, pengadaan dan operasi instalasi pompa hidram agar dapat memenuhi kebutuhan air warga dusun di pemukiman dilakukan secara bertahap. Tahap pertama telah dilakukan simulasi operasi pompa hidram dalam skala kecil guna pemenuhan air untuk para petani yang mempunyai lahan pertanian di daerah lembah.

“Pada tahap ini telah dilakukan simulasi dengan membuatbeberapa buah pompa hidram skala kecil pada beberapa tempat berbeda untuk memenuhi kebutuhan gubuk petani di daerah lembah,” ujarnya.

Tahap kedua memilih lokasi yang tepatdi daerah lembah untuk membangun pompa hidram skala pemukiman warga dusun. Tahap ketiga menaikkan air dari alur air hutan di lembah ke pemukiman warga dusun dengan memasang instalasi pompa hidram secara keseluruhan agar bisa memenuhi kebutuhan air bersih di pemukiman warga Dusun Sikeci-keci.

Dr Suryati Sitepu menambahkan, yang terpenting dalam kegiatan ini adalah proses, waktu, tenaga, dan pikiran yang telah dihabiskan pastilah akan sangat terasa manfaatnya bagi para pihak yang terlibat, termasuk para pengguna manfaat.

Sebab, hal sederhana akan membantu warga desa untuk memenuhi kebutuhan akan sayur-sayuran. Lalu, pelatihan budi daya hidroponik dengan sistem Nutrien Film Technic ini diikuti dengan antusias oleh kelompok ibu-ibu.

“Instalasi sistem ini kelak akan dapat dimodifikasi dengan menggunakan batangan bambu yang banyak tumbuh di Desa Bingkawan,” sebutnya.

Libatkan Mahasiswa

Di samping itu, tim pelaksana juga telah menabur indukan ikan nila pada beberapa kolam tanah yang terdapat di daerah lembah. Penaburan indukan ikan nila ini diikuti dengan paparan pada pemilik kolam tentang bagaimana membudidayakan ikan nila dengan baik, sehingga diharapkan akan segera kawin dan bertelur, lalu berkembang biak dengan cepat, sehingga dapat pula didistribusikan pada kolam-kolam milik warga lainnya, agar dapat memenuhi pula kebutuhan protein sehari-hari.

Mengakhiri keterangannya, Dr Zahedi menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Bingkawan ini melibatkan pula 5 orang mahasiswa/i FMIPA USU dari prodi Matematika, agar para mahasiswa dapat pula mengasah kepekaannya terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat.

“Kemudian pada gilirannya tergerak pula untuk mengakatualisasikan potensinya membantu mengatasi persoalan tersebut,” tandasnya. (ZUL/LNO) 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral