- tiim tvone/Chaidir Azhar
Diancam Didemo Mahasiswa Asal Aceh Barat, Seluruh SPBU Tutup
Aceh Barat, Aceh - Seluruh SPBU di Aceh Barat tutup. Pasalnya, ratusan mahasiswa mengancam untuk membuat aksi unjuk rasa atau demo. Maka dari itu, seluruh SPBU di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, ditutup oleh aparat kepolisian Polres setempat.
Aksi penutupan itu pun menuai komentar dari warga sekitar, satu di antaranya, Hasa, yang menjelaskan bahwasanya mereka iklas kerena mahasiswa sedang berjuang untuk menurunkan harga BBM.
"Sebenarnya kita keluhkan aksi itu, dan seluruh SPBU tutup, namun saya bisa mengerti karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi saat unjuk rasa nanti," kata Hasan kepada tvonenews.com, Senin, (12/9/2002).
Lanjut Hasan, namun dirinya juga mengerti kalau kawan kawan mahasiswa juga sedang berjuang untuk seluruh rakyat indonesia.
"Selamat berjuang kawan kawan mahasiswa, semoga tidak anarkis," ucap Hasan.
Sementa itu, Pengelola SPBU, Iwan mengatakan, pihaknya terpaksa harus menututup SPBU karena intruksi pihak kepolisian untuk menghindari hal yang tidak di inginkan.
"Kita tutup karena ada demo mahasiswa, dan juga ada intruksi dari pihak Polres," ucap iwan.
"Meski mengalami kerugian dan tidak bisa memberikan pelayanan untuk warg, namun hal ini terpaksa dilakukan, untuk kebaikan semuanya," ujarnya.
Iwan juga berharap agar masalah BBM bisa segera selesai dan tidak ada unjuk rasa lagi.
Untuk diketahui, rencana unjuk rasa mahsiswa dan warga secara besar-besaran akan digelar hari ini, Senin (12/9/2022). Untuk mengamankan SPBU, puluhan personel Polres Aceh Barat tampak berjaga-jaga di lokasi dengan sejumlah kendaraan taktis.
Kapolres Aceh Barat, Pandji Santoso mengatakan, penutupan SPBU Kuta Padang di pusat Kota Meulaboh selain karena BBM mereka habis, juga kita melakukan pengamanan objek vital.
"SPBU nya tutup karena habis minyak, petugas dengan jumlah besar kita tetapkan juga untuk mejaga objek vital jelang unjuk rasa," kata AKBP Pandji kepada tvonenews.com pada Senin (12/9/2022).
Kapolres Aceh Barat juga menegaskan, tak mau ambil resiko, menyiapkan personel untuk berjaga di sejumlah objek vital.
"Apa saja bisa terjadi saat unjuk rasa, yang akan di gelar oleh mahasiswa dan warga, makanya kita siaga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," sebutnya.
Kapolres juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat, bahwa Polres Aceh Barat tetap akan menjamin kebebasan penyampaian pendapat berjalan sebagaimana mestinya.
"Saya berharap penyampaian pendapat yang dilindungi konstitusi bisa berjalan dengan baik, sehingga meski terjadi unjuk rasa namun kami minta tetap santun dan tidak anarkis," pintanya. (Kha/Aag)