Kerinci, Jambi – Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM juga ikut dirasakan oleh pengusaha tahu di Kabupaten Kerinci, Jambi lantaran harga kedelai ikut naik. 

Pengrajin tahu di Kerinci mengeluh harga kedelai ikut naik sehingga mempengaruhi pendapatan mereka. 

Salah seorang pengusaha tahu di Desa Koto Simpai Kubang, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci saat di konfirmasi tvOnenews.com pada Sabtu (1/10/2022) mengatakan, sebelum terjadi kenaikan BBM harga kedelai di pasaran Rp640 per-karung. Kini harga kedelai dijual dengan harga Rp670 ribu per-karung. 

Dampak dari kenaikan harga kedelai di pasaran membuat sebagian pengusaha tahu di Kerinci gulung tikar. Namun, lanjut Agustia, untuk mensiasati agar usaha pabrik tahu miliknya tidak merugi, dirinya terpaksa mengecilkan bentuk tahu dari sebelumnya. 

"Kita terpaksa mengecilkan ukuran dan tidak menaikkan harga tahu, ditakuti para pelanggan akan pindah ke pengrajin yang lainnya," ungkap Agustia.

Untuk harga tahu miliknya dijual dengan harga Rp60 ribu per-cetakan. Ukuran tahu tergantung yajg dibuat tergantung permintaan konsumen, mulai dari harga Rp900 perbiji, Rp1.250 perbiji hingga Rp1500 perbiji.

“Meski ada untung tapi tipis, kami lebih memilih untuk melanjutkan usaha yang sudah lama di rintis meski untung tidak seberapa,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan, untuk kebutuhan kedelai dalam satu hari mencapai 10 karung. Dari 10 karung tersebut bisa menghasilkan 150 cetakan tahu.

Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci bisa memberdayakan petani lokal di Kabupaten Kerinci. Sehingga para pengusaha tahu maupun tempe tidak lagi bergantung dengan barang impor untuk memproduksi tahu. (Aai/ree)