- Tim TvOne/ Romulo
Tak Ada Jembatan, Belasan Pelajar di Mandailing Natal Bertaruh Nyawa Demi Sekolah
Menurut Miswardi, guru yang mendokumentasikan perjuangan pelajar dan warga setiap hari tersebut, mengaku sangat prihatin dengan nasib warga sejumlah perkampungan dan dusun di Desa Saleh Baru, Kecamatan Muara Batang Gadis.
"Dulunya ada jembatan, tiga tahun lalu hanyut. Bapak bayangkan kami sering tiba ditepi sungai harus kecewa karena tidak bisa menyeberang karena sungai lagi besar, padahal kami sudah menempuh perjalanan berkilo-kilo untuk sampai ke pinggir sungai bahkan ada yang sampai sembilan kilo," keluh Miswardi.
Sejak jembatan di lokasi tersebut putus, warga terpaksa menyeberang sungai. Sekolah terdekat, SMPN 5 Muara Batang Gadis dan SD Negeri 390 berada di seberang perkampungan warga.
Jarak sungai dengan sekolah hanya sekitar 300 meter. Tak jarang guru dan pelajar harus kecewa tidak bisa ke sekolah meski telah menempuh perjalanan beberapa kilo dari perkampungan warga karena tidak bisa menyeberangi derasnya arus sungai.
Warga sangat berharap pemerintah daerah segera membangun jembatan di lokasi tersebut. Sebab, selain akses mengangkut hasil pertanian warga sejumlah desa, diseberang sungai masih terdapat desa Bronjong, Kampung Kemseng dan Kampung Terjunan.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Penataan Ruang (Kabid Bina Marga Dinas PUPR) Kabupaten Madina, Elpianti Harahap, melalui hubungan telepon selulernya, menyebutkan berdasarkan data Dinas PUPR Madina, di daerah tersebut terdapat jembatan milik pemerintah dengan panjang bentang sekitar 60 meter.
Jembatan ditopang fondasi beton dan bantalan baja, namun akibat arus sungai yang berpindah-pindah membuat jembatan ini amburuk dan hanyut.