Suara harimau buat petani lari tinggalkan sawah.
Sumber :
  • tvOne

Suara Harimau Sumatera Buat Takut Petani di Agam Sumbar

Selasa, 11 Oktober 2022 - 21:55 WIB

Kabupaten Agam, Sumatara Barat - "Aaauuumm", kira kira seperti itulah suara harimau yang di dengar Marlis dan Edi, warga Jorong Koto Tinggi, Nagari Koto Tuo, Kecamatan Ampek Koto Kabupaten Agam, Sumatara Barat, Selasa 11/10 sekira pukul 08.30 wib pagi tadi di areal persawahan nya. 

Dengan nada suara yang lirih berbahasa Minang, ia menjelaskan kepada tvonenews.com tentang bagaimana kejadian menakutkan seumur hidupnya itu, petang tadi.

"Ngaaumm, ngaumm, suaronyo dari situ sekitar jarak 10 meter dari ambo", (ngaum, ngaum begitu kira kira suaranya dari saya yang jaraknya sekitar 10 meter), ungkap Marlis pria 54 tahun tersebut sembari menunjuk semak belukar tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Kami langsuang lari se ka pulang karano takuik, kok iyo inyo", (kami langsing lari pulang, karena takut akan adanya dia/ harimau), tambah Edi 57 tahun menimpali keterangan temannya tadi.

Bukan tidak beralasan, ketakutan warga tersebut lantaran beberapa hari sebelumnya, setidaknya ada 4 ekor anjing yang sengaja diikatkan di ladang cabainya, ditemukan menjadi bangkai. Dan sekitar bangkai tersebut, juga di temukan sejumlah jejak yang di duga Harimau Sumatera.

"Niatnya hari ini mau saya panen, tapi tidak jadi karena takut", tambah Marlis.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat ( BKSDA), mengkonfirmasi temuan warga tersebut. Menurut Kepala Seksi I BKSDA Sumbar Khari Ramadhan saat di temui tvonenews.com di lokasi kejadian, ada beberapa temuan jejak harimau Sumatera serta bulu yang rontok di kawasan sekitar kejadian. Serta ditemukan sejumlah bentuk cakaran, yang merupakan jejak Harimau Sumatera. "Dalam satu minggu ini, ada 4 ekor anjing yang mati di mangsa satwa langka dilindungi ini", ujar Khari.

Pihaknya juga melakukan standar operasional prosedur (SOP) penanganan konflik satwa dengan melakukan bunyi-bunyian yang berasal dari meriam karbit, yang di harapkan upaya pengusiran ini mereka kembali masuk ke kawasan Taman Wisata Alam (TWS) Tandikek Singgalang Marapi yang jaraknya sekitar 1 km dari tempat dilakukan letusan meriam ini. "Kami sudah dua malam melakukan upaya pengusiran agar satwa ini kembali masuk kawasannya sehingga tidak mengganggu warga petani sini", tambahnya.

Rencananya, upaya pengusiran ini akan dilakukan hingga esok, dan selanjutnya jika situasinya belum ideal atau masih disini, maka akan di pasang kamera jebak. "Semoga saja", harap Khairi.(DML)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:41
08:39
02:32
01:10
03:01
03:04
Viral