- Tim Tvone/ Syaren
Hutan Tapanuli Terancam Punah, YEL Dirikan Rumah Baca di Desa Terpencil
Tapanuli Tengah, Sumatera Utara - Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) mendirikan rumah baca di desa terpencil, tepatnya di Dusun II, Desa Sait Kalangan, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kepala Divisi Konservasi In Situ YEL, Julius Paolo Siregar mengatakan, rumah baca didirikan setahun lalu, bertujuan untuk mendidik anak-anak sekolah, mulai dari SD dan SMP di desa itu untuk mencintai lingkungan.
“Yang kita ajarkan kepada anak-anak adalah ilmu pengetahuan terkait lingkungan hidup. Bagaimana mereka kemudian setelah beranjak dewasa nanti dapat menjaga lingkungan hidup. Tidak saja hanya terkait hutannya. Tapi bagaimana kita menjaga sampah dan lain-lain,” kata Julius Siregar kepada tvOnenews.com, Sabtu (22/10/2022).
Kenapa kemudian YEL mendirikan rumah baca dan mengajarkan anak-anak di desa itu tentang lingkungan hidup, Julis menyebut, karena hutan Tapanuli cukup potensial dan kaya, sehingga perlu dijaga. “Kita tahu di sini ada orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) juga, dan menjadi habitatnya. Jadi di daerah ini juga merupakan satu stasiun riset kita,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Julius, masyarakat di desa tersebut harus mengetahui dan menerima aktivitas YEL. “Jadi masyarakat di sini bisa tahu dan menerima terkait apa kegiatan kita untuk mendukung konservasi orangutan Tapanuli dan habitatnya,” imbuhnya.
“Tujuan kami di sini adalah bagaimana mengkonservasi lingkungan dan hutannya, karena elemen di dalam itu adalah orangutan di dalamnya. Kita kan gak bisa bicara orangutan kalau hutannya tidak sehat,” ungkap Julius.
Dia juga tidak menepis bahwa kawasan hutan Tapanuli di Kabupaten Tapanuli Tengah terancam punah. Julius menyebut, hal itu disebabkan banyak hal. “Kalau misalnya terancam punah, itu karena banyak elemen faktornya. Salah satunya itu misalnya ketidaktahuan masyarakat kebutuhan akan lahan dan lain-lain,” jelasnya.
“Itulah yang menjadi awarnes kita, bagaimana kita melatih atau mendidik anak-anak ini biar lebih paham lebih awal. Jadi ini cikal bakal kita ke depan bagaimana mereka memahami bahwa lingkungan itu sangat perlu, sehingga ketika dewasa mereka tahu, oh ya, karena kita tidak menjaga lingkungan dari awal akhirnya kita menderita atau mendapat bencana,” tutupnya. (ssg/wna)