- Tim TvOne/Muhammad Arifin
Seorang Pria di Pelalawan Riau, Duel dengan Harimau Sumatera
Pelalawan, Riau - Seorang pria bernama Adi Saputra diserang harimau Sumatera di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (24/10/2022).
Dalam kejadian tersebut, beruntung ia selamat dari serangan harimau, meskipun ia harus mengalami 20 jahitan di bagian kepala.
Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan mengatakan, dari laporan yang diterima, korban merupakan anggota kontraktor konsesi pemegang izin hutan tanaman industri di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
"Korban persisnya diserang di lokasi Petak 906," kata Genman, Senin (24/10/2022).
Menurut kronologis yang didapat, sebelum diserang, korban mengaku melihat sosok mata berwarna merah berada di tempat yang gelap di seputaran camp pekerja dan tidak mengetahui mata tersebut adalah mata seekor harimau Sumatera.
"Korban terbangun disaat pekerja lain tertidur dan tiba-tiba melihat penampakan seekor harimau Sumatera berjarak sekitar 2 meter," sebut Genman.
Sontak korban kaget dan berteriak keras bermaksud membangunkan pekerja lainnya, sehingga harimau Sumatera terkejut dan seketika langsung menyerang korban yang sedang dalam posisi duduk.
Tak ingin nyawanya melayang, korban mencoba melawan balik sambil tangan kirinya memegang kaki, dan tangan kanan korban memegang badan harimau Sumatera. Namun, cakaran kaki kiri harimau mengenai kepala atas korban.
Di dekat korban teman-temannya yang melihat mencoba mengusir harimau, namun harimau Sumatera tidak bergeming bahkan masuk ke dalam camp.
Selanjutnya, melihat harimau nekat masuk ke dalam camp seluruh pekerja lainnya berusaha bersama-sama melakukan pengusiran hingga akhirnya harimau pergi.
Setelah merasa aman, korban langsung dibawa rekan-rekannya ke klinik perusahaan di Distrik Merawang dan langsung ditangani tim medis.
"Hasil pemeriksaan dokter disebutkan korban mengalami luka robek di bagian kepala atas sehingga mendapatkan 20 jahitan," jelas Genman.
Untuk mengatasi konflik manusia dan harimau ini, pihak perusahaan menghubungi dan melaporkan kepada Balai Besar KSDA Riau dan langsung menurunkan tim dari Resort Kerumutan Utara.
"Tim ini turun ke TKP untuk melakukan langkah awal mitigasi interaksi negatif dengan memasang camera trap, mengimbau, mengedukasi dan sosialisasi terkait upaya mitigasi interaksi negatif harimau Sumatera serta kegiatan patroli perlindungan agar membangun rasa aman para pekerja kembali," kata Genman.
Selain itu, untuk langkah lanjutan yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan pemagang izin konsesi hutan tanaman industri terkait dengan implemantasi SOP pelaksanaan kegiatan lapangan dan pengawasannya. "Tujuannya mengantisipasi kejadian berulang di kemudian hari," jelas Genman. (man/wna)