- Tim TvOne/Pujiansyah
200 Warga Mengungsi di Posko Darurat Banjir Lampung Selatan
Lampung Selatan, Lampung - Sebanyak 200 orang warga korban banjir mengungsi ke posko darurat korban banjir di halaman Masjid Desa Beringin Kencana, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan. Ratusan warga ini mengungsi setelah petugas gabungan TNI/Polri, Basarnas dan BPBD Lampung Selatan mengevakuasi dari lokasi yang sulit dijangkau dengan menggunakan perahu karet.
Terdapat dua desa di Kecamatan Candipuro yang menjadi lokasi terparah akibat banjir yakni Desa Beringin Kencana dan Desa Patok Nol dengan ketinggian mencapai tiga meter. Banjir ini menenggelamkan rumah 500 kepala keluarga.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin mengatakan, di Lampung Selatan terdapat tiga kecamatan yang terendam banjir yakni di Kecamatan Katibung, Kecamatan Sidomulyo dan Kecamatan Candipuro. Untuk memastikan semua warga terdampak banjir di Kecamatan Candipuro dalam kondisi sehat, petugas mendirikan posko darurat korban banjir.
"Kita sudah melakukan evakuasi terhada warga yang rumahnya terendam banjir. Akibat luapan air, rumah warga terisolasi. Sementara ini yang berhasil kita evakuasi sebanyak 200 orang yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak ke posko pengungsian," kata AKBP Edwin, Jumat (28/10/2022)/
Kapolres menambahkan, saat ini ada beberapa lokasi jalan utama terputus akibat luapan air yang cukup besar. Akibat dari luapan itu, perumahan dari warga mengalami kerusakan akibat luapan air yang cukup tinggi. Sebagian warga sudah dievakuasi ke posko pengungsian.
"Kami dari Polres Lampung Selatan bersama dengan aparatur desa dan Pemda Lampung Selatan serta Kodim 0421/LS juga melakukan pendirian pos, baik dari pos kesehatan maupun pos pengamanan supaya warga yang terdampak diberikan pengamanan sepenuhnya," jelasnya.
Menurut AKBP Edwin, untuk posko pengungsian sementara baru 1 yang disiapkan, karena untuk yang wilayah Kecamatan Katibung dan Sidomulyo pada umumnya sudah terlihat surut. Jadi tinggal di Kecamatan Candipuro yang belum surut.
"Kami juga melakukan cek kesehatan kepada korban terdampak banjir. Tim kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan dan keluhan yang dirasakan oleh warga. Kami berupaya bagaimana saudara-saudara kita bisa nyaman sementara tinggal di posko pengungsian ini," ungkap Edwin.
Meski banjir sudah mulai surut seiring dengan turunnya intensitas hujan, namun posko pengungsian masih dibuka oleh petugas gabungan.
“Untuk rata-rata ketinggian banjir ini kurang lebih 3 Meter. Namun saat ini sudah mengalami penurunan sebanyak 1 meter, tetapi itu hanya ada di Candipuro saja. Kemudian kalau untuk di Sidomulyo dan Katibung hanya tinggal 1 meter, jadi dikatakan sudah mulai surut," pungkas AKBP Edwin. (Puj/Nof)