- Tim TvOne/Alboin
10 Tahun Begadang Demi Air Bersih, Warga Tanjunguncang Datangi Kantor BP Batam
Batam, Kepri - Selama 10 tahun kurang menikmati air bersih selama 24 jam, ratusan warga Perumahan Putra Jaya, Tanjunguncang, Senin (7/11/2022) mendatangi Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Tomi salah satu warga menyebutkan kedatangannya dikarenakan harus tetap terjaga saat dinihari, demi menampung air bersih.
"Selama 10 tahun, saya harus bangun diantara pukul 00.00 WIB - 04.00 WIB, hanya untuk menampung air bersih. Dan selama 10 tahun ini juga, BP Batam selalu berjanji akan memperbaiki hal ini," tegasnya.
Walau telah merasakan hal yang sama sejak operator sebelumnya, namun permasalahan air bersih bagi warga diduga semakin parah sejak dipegang oleh PT Moya selaku operator saat ini.
"Permasalahan air tidak mengalir 24 jam penuh sudah kami rasakan sejak lama. Namun saat ini semakin parah, nyala hanya empat jam saja, dan terkadang kualitasnya air kotor. Kami kembali menagih janji BP Batam sebagai regulator," paparnya.
Seorang warga Tanjunguncang lainnya, Yuni, mengungkapkan aktivitas rumah tangganya sangat sulit akhir-akhir ini akibat air sering mati di rumahnya.
Ia mengaku, kondisi terbatasnya air bersih justru semakin parah sejak pengelolaan air baku di Batam dipegang oleh BP Batam bersama PT Moya Indonesia.
Selain nyalanya air yang hanya kurun waktu singkat, hal ini diperparah dengan tagihan air yang justru melonjak.
Biasanya ia hanya membayar sekitar Rp40 ribu per bulan, kini tagihannya mencapai Rp100.000 per bulan.
"Gimana lah kondisi kami ini, sangat memprihatinkan, apalagi saya punya anak bayi. Berkali-kali kami didatangi petugas mau ngecek air, tapi nggak pernah selesai permasalahannya," jelas Yuni.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi saat menemui massa menyampaikan, pihaknya sedang mengupayakan dua solusi untuk mengatasi permasalahan itu.
Pasalnya, kondisi pipa saluran air di Batam telah mengkhawatirkan karena berusia 25 tahun.
Pertama Rudi sedang mengupayakan perbaikan dan pembangunan Water Treatment Plan (WTP) baru menambah produksi air di Kota Batam.
Untuk perbaikan WTP membutuhkan waktu hingga empat bulan, sedangkan untuk penambahan WTP memakan waktu hingga delapan bulan.
Sembari menunggu, Rudi menuturkan telah memerintahkan PT Moya untuk memasok air secara rutin untuk kebutuhan warga.
"Satu Juni atau Juli, sedang kita anggarkan. Kita sudah upaya selesaikan, tapi belum selesai," tegasnya. (Ahs/Nof)