Kasus Dugaan Korupsi PSR, Polres Langkat Sudah Periksa 320 Saksi dan Tetapkan 8 Tersangka.
Sumber :
  • Tim TvOne/ Taufik

Kasus Dugaan Korupsi PSR, Polres Langkat Sudah Periksa 320 Saksi dan Tetapkan 8 Tersangka

Rabu, 16 November 2022 - 13:40 WIB

Langkat, Sumatera Utara - Tim penyidik kepolisian Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Langkat, memastikan serius menangani kasus dugaan korupsi dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang merugikan negara sekitar Rp 29 miliar,  Selasa (15/11/2022).

Hal ini disampaikan Kanit Tipikor Polres Langkat, Ipda Chris Rismawan, ketika ditemui di ruangannya menampik keraguan masyarakat terkait isu beredar kasus seolah jalan di tempat.

Ipda Chris Rismawan mengatakan kasus dugaan korupsi dana PSR ini mencuat disaat AKBP Danu Pamungkas Totok, melakukan kunjungan di Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada awal mulai bertugas di Kabupaten Langkat.

Warga di sana langsung melaporkan dugaan korupsi PSR hingga akhirnya Kapolres memerintahkan Kasat untuk melakukan penyelidikan langsung ke lokasi dan mendalami kasus.

"Kami pastikan penyelidikan dan penyidikan terus berjalan. Kami membuktikan dengan naiknya kasus penyelidikan menjadi tahap penyidikan (Sidik)," kata Kanit Tipikor Ipda Chris Rismawan kepada awak media.

Kanit Tipikor juga menjelaskan seiring kasus berjalan dan dilakukan pendalaman dengan melakukan penyelidikan dan ditemukan kerugian negara yang cukup fantastis dalam kasus ini. Berdasarkan hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumut. Kerugian negara mencapai sekitar Rp29 miliar.

"Dana sempat dicairkan (keluarkan) oleh pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sekitar Rp13 miliar. Dengan mencuatnya kasus ini, selebihnya dana sudah dibekukan," terang dia. Modus yang digunakan diduga yakni membentuk kelompok tani fiktif guna mendapatkan keuntungan pribadi.

Dirinya pun membenarkan, jika dalam kasus yang kini tengah ditangani dan terus didalami tim penyidik sudah ada 8 orang yang ditetapkan tersangka mulai dari perangkat desa, mantan kepala dinas dan kontraktor serta otak pelaku.

"Kita sudah menetapkan tersangka sebanyak 8 orang. Mereka masing-masing berinisial AO, SP, IG, DH, AS, OG, SN dan NS. Beberapa waktu lalu kita juga sudah melakukan pemanggilan kepada mereka untuk diperiksa. Namun hanya dua orang saja yang datang dan wajib lapor," papar dia.

Dalam penyelidikan hingga naik ke tahap penyidikan (sidik), terang dia, sedikitnya sudah ada ratusan orang yang dipanggil sebagai saksi dan dalam menangani kasus ini pihak penyidik harus berhati-hati menjalankan semua tahapan penyelidikan serta penyidikan, sehingga nantinya kasus berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Dalam kasus ini ada sekitar 320 saksi yang sudah kami periksa dan sudah berjalan sekitar setahun," tegas Kanit Tipikor Polres Langkat. (THT/LNO)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral