- Tim TvOne/Muhammad Arifin
Ditres Narkoba Polda Riau Adakan Penyuluhan dan Pengobatan untuk Pasien Kecanduan Narkoba
Pekanbaru, Riau - Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau melakukan kunjungan ke pasien Instalasi Napza di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Jumat (25/11/2022).
Ditresnarkoba turut menghadirkan keluarga dari 32 pasien korban penyalahgunaan narkotika yang dirawat di sana.
Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk pasien napza diantaranya, konseling (penyuluhan) kejiwaan yang dilakukan Kasubbag Psipol Bag Psikologi Biro SDM Polda Riau yang digandeng Direktorat Narkoba, kegiatan muhasabah, dan healing family support (penyembuhan dengan bantuan keluarga).
Secara khusus, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Yos Guntur menyerahkan tali asih bagi para pasien. Para pasien berurai air mata ketika kegiatan muhasabah berlangsung. Tak hanya itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk temu kangen bersama keluarga yang dihadirkan di sana.
Salah seorang pasien, Andi Nugroho mengaku sangat bahagia ketika bertemu dengan keluarga. Hampir 3 bulan dirinya bersama yang lain menghuni tempat tersebut untuk menjalani rehablitasi. Selama itu pula dirinya belum bertemu dengan keluarga.
"Ini sangat luar biasa, kita dapat bertemu keluarga. Sangat bahagia dan haru karena selama di sini pasien belum ada bertemu dengan keluarga. Di momen inilah kita bisa melepas rindu dengan keluarga, melepas kangen. Terimakasih buat semuanya," ujar Andi.
Andi mengungkapkan, dirinya sudah hampir tiga bulan berada di Instalasi Napza RSJ Tampan. Sebelumnya, ia sempat terjebak dengan penyalahgunaan narkotika. Sejak hari itu, dirinya bertekad, akan memangkas perilaku yang tak baik dan tak benar.
"Semoga saya bisa berbuat yang terbaik untuk keluarga saya," beber Andi.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Yos Guntur menuturkan, pihaknya memberikan konseling psikologi dari Biro SDM kepada pasien yang berjumlah 32 orang.
"Di sini mereka bisa muhasabah, healing, sekaligus ada family support. Suami ketemu istri, anak berjumpa orangtuanya, dan sebaliknya. Mereka minta maaf, dan mereka juga mohon pengampunan dari keluarganya. Berjanji tidak akan mengulang kembali (melakukan penyalahgunaan narkoba), ini tentu yang kita harapkan bersama. Mereka sadar dan tidak lagi terjerumus narkoba,” sambungnya.
Kombes Yos Guntur mengungkapkan, pihaknya berupaya untuk memanusiakan manusia. Karena kendati mereka terjerat narkoba, tapi tidak boleh dijauhi.
"Di sini kita lihat banyak potensi yang mereka miliki. Semoga nanti mereka bisa kembali diterima di masyarakat, bisa produktif dalam melanjutkan hidupnya dan bermanfaat bagi sesama," pungkas Kombes Yos Guntur. (man/wna)