- Tim TvOne/Kurnia
Ikan Dingkis Hidangan Wajib Warga Tionghoa di Kepri Rayakan Imlek
Tanjungpinang, Kepri - Perayaan Tahun Baru Imlek selalu identik dengan jeruk. Namun bagi warga Tionghoa di Kepulauan Riau (Kepri), selain jeruk, ikan dingkis menjadi hidangan wajib pada setiap perayaan Tahun Baru Imlek.
Warga Tionghoa di Kepri mempercayai bahwa ikan dingkis membawa keberuntungan dan kemakmuran jika disajikan dan disantap pada setiap perayaan Tahun Baru Imlek.
Ketua Ikatan Tionghoa Muda (ITM) Kepri, Edyanto mengungkapkan, ikan tergolong berukuran kecil tersebut memiliki keunikan dan hanya bisa ditemukan di perairan sekitar Kepri.
"Ikan Dingkis akan memasuki masa subur sekitar 5 hari jelang imlek, dagingnya menjadi manis dan lezat," ungkap Edy.
Keunikan lain dari ikan dingkis tersebut masih menurut Edy, semakin nikmat disantap karena terdapat banyak telur dalam perutnya.
"Selain dagingnya, telur ikan Dingkis yang paling dicari, dan setiap imlek rata-rata ikan dingkis bertelur," lanjutnya.
Cara penyajian Ikan tersebut bisa dimasak dengan cara digoreng hingga dikukus. Yang terpenting, ikan yang yang dihidangkan itu harus utuh, dan tidak boleh dipotong-potong.
"Ikan apa saja boleh. Kepercayaan, leluhur kita mata pencariannya adalah nelayan. Ikan itu bagaikan kapal, dan tidak disarankan untuk dipotong," jelasnya.
Menyajikan ikan setiap Imlek ini merupakan budaya Nian Nian Yau Yue (setiap tahun ada ikan). Wajib memakan ikan saat Imlek ini dapat menimbulkan keberuntungan atau hoki, bagi warga Tionghoa.
Terakhir Edy juga menjelaskan, ikan yang dimasak secara utuh tersebut memiliki tata cara untuk menyantapnya. Warga Tionghoa, tidak akan membalik ikan tersebut saat memakan daging bagian bawah.
"Tulangnya diangkat, lalu dimakan bawahnya. Kenapa tidak diangkat, karena kepercayaan kita ikan itu kapal, dan tidak mungkin di balik," pungkas Edy. (Ksh/Nof)