- Tim TvOne/ Syaren
Covid Melandai, Angka Kemiskinan di Taput Terus Menurun
Taput, Sumatera Utara – Bupati Taput Nikson Nababan mengungkapkan angka kemiskinan di daerah kabupaten yang ia pimpin itu terus menurun.
“Dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat semakin menunjukkan arah yang benar, salah satunya adalah dengan berhasilnya penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2022 menjadi sebesar 8,93 persen,” kata kepada tvonenews, Rabu (1/2/2023).
Nikson menerangkan, indikasi adanya tren menurunnya angka kemiskinan di Taput berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) tentang indikator kemiskinan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2022.
"Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 27,47 ribu jiwa atau sebesar 8,93 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara. Kondisi ini memperlihatkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Utara berkurang dari jumlah penduduk miskin pada tahun 2021 sebanyak 29,72 ribu jiwa. Atau, secara persentase penduduk miskin (P0) tahun 2022 di Kabupaten Tapanuli Utara mengalami penurunan sebesar 0,79 poin dari 9,72 persen pada tahun 2021 menjadi 8,93 persen pada tahun 2022," terangnya.
Menurut Bupati Taput, penurunan angka kemiskinan itu dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai program pembangunan sebagai intervensi Pemerintah Kabupaten terhadap penyebab timbulnya kemiskinan.
"Banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan masyarakat termasuk bahwa selama 2 tahun lebih kita mengalami pandemi, kita dipaksa untuk berjuang bangkit dan saya melihat perlu melakukan berbagai terobosan dalam pembenahan infrastruktur fisik maupun non fisik serta regulasi untuk mengintervensi hal tersebut. Memerdekakan desa-desa terisolir melalui listrik dan pembukaan jalan interkoneksi serta jalan usaha tani, pencetakan kolam/sawah secara gratis, pemberian bantuan bibit ternak/tanaman dan pemberian alsintan," paparnya.
"Kita juga mendorong desa mandiri melalui peningkatan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di tingkat desa. Masa pandemi lalu pun kita tetap mendorong para pelaku UMKM untuk tetap berkarya dan berproduksi," lanjutnya.