- Tim tvOne - Santosa Suparman
Sampah jadi Berkah, Omset Pengolahan Sampah di Panggungharjo Bantul 100 Juta Perbulan
Bantul, tvOnenews.com - Penanganan sampah di Yogyakarta secara umum dan khususnya di Bantul, sedang berada dalam situasi tidak menggembirakan dan membutuhkan penanganan yang lebih bertanggung jawab.
Hal ini terbukti dengan keresahan masyarakat menyusul ditutupnya TPA Piyungan atau TPA Piyungan atau Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) untuk sementara waktu oleh Pemda DIY selaku pengelola TPST Piyungan. Penutupan sementara TPST Piyungan menurut rencana dari tanggal 23 Juli sampai dengan 5 September 2023.
Tiga wilayah yang selama ini membuang sampah di Piyungan yakni Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul harus memutar otak mencari solusi untuk pembuangan sampah selama TPST Piyungan di tutup.
Penutupan TPST Piyungan tidak menjadi masalah bagi Desa Panggungharjo Sewon Bantul. Sebab Pemerintah Kalurahan Panggungharjo berkomitmen dan merealisasikan menjadi Kawasan Mandiri yang peduli terhadap lingkungan yang lestari, dengan cara menyelesaikan sampah secara baik dan bertanggung jawab.
Mereka membentuk TPS3R KUPAS dan Pasti Angkut untuk mengelola sampah dari Kawasan Panggungharjo secara bertanggung jawab dan tidak lagi menggunakan TPST Piyungan sebagai ujung dari perjalanan sampah.
Sekar Mirah Satriani mengatakan, masyarakat Panggungharjo tidak terpengaruh sama sekali dengan adanya penutuan TPST Piyungan sebab pemerintah Kalurahan Panggungharjo sejak tahun 2013 telah merintis tempat pengolahan sampah yang saat ini menjadi Tempat Pengolahan Sampah ( TPS3R) Kupas yang telah mengolah seluruh sampah dari ribuan pelanggan warga Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.
" Kami sama sekali tidak terpengaruh dengan adanya penutupan TPST Piyungan tersebut. Bahkan kami menerima kunjungan warga dari luar panggungharjo yang mencari informasi bagaimana cara menjadi pelanggan dan bisa membuang sampah di Kupas Panggungharjo," ungkap Sekar Mirah Satriani, Rabu (26/7).