- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Dua Pekan Penutupan TPST Piyungan, Tumpukan Sampah Muncul di Sejumlah Titik di Sleman
Sleman, tvOnenews.com - Setelah hampir dua pekan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan atau TPA Piyungan ditutup, persoalan sampah mulai muncul di Kabupaten Sleman. Banyak ditemukan titik lokasi pembuangan sampah liar.
Dari pantauan di lapangan pada Jumat siang, 4 Agustus 2023, lokasi yang menjadi titik pembuangan sampah liar ditemukan sisi luar Pasar Sleman Unit II. Sampah menumpuk di pinggir jalan yang berdekatan dengan para pedagang berjualan.
Kemudian ada juga beberapa tumpukan sampah di komplek Kantor Pemda Sleman, tepatnya di Jalan KRT Pringgodiningrat. Sedikitnya ada empat tumpukan sampah di sepanjang jalan tersebut, seperti di depan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) hingga depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Harda Kiswaya tidak menampik adanya tumpukan sampah di beberapa titik di Sleman. Pihaknya akan segera menyisir titik lokasi tersebut agar sampah bisa terangkut secepatnya.
"Jadi tempat-tempat yang sekarang ditengarai sebagai tempat sampah liar akan disisir untuk nantinya dikelola," kata Harda Kiswaya kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
Di sisi lain, Harda menyebut pihaknya akan segera merampungkan pembangunan Tempat Penitipan Sampah Sementara (TPSS) di wilayah Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Lokasinya berada di bagian belakang TPST Tamanmartani yang saat ini juga dalam proses perampungan.
TPSS ini menempati lahan seluas 1 hektare yang merupakan tanah Sultan Ground. Harda menargetkan pada pekan depan TPSS tersebut sudah bisa dioperasikan untuk menampung sampah dari masyarakat.
"Targetnya Senin bisa dilakukan membuang sampah di situ," ungkapnya.
Nantinya, lanjut Harda, sampah yang menjadi prioritas dititipkan di TPSS adalah sampah yang saat ini tidak terangkut ke depo.
"Kita akan mendahulukan sampah yang tidak ter-manage dengan baik yang pertama diangkut ke sana," terangnya.
Harda menambahkan, pihaknya terus mengebut penyelesaian TPSS tersebut. Adapun dananya diambilkan dari pos Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp 890 juta.
Ditargetkan pada akhir pekan ini seluruh persiapan sudah selesai dilakukan, dan pekan depan bisa dioperasikan.
"Sleman all out masalah sampah ini. Target Senin beroperasi ini realistis," tegasnya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan, di lokasi TPSS tersebut nantinya juga akan dipasangi material pelapis berupa geomembran di bagian tanah. Tujuannya agar limbah air lindi dari tumpukan sampah tidak meresap ke tanah dan mencemari lingkungan sekitar.
"Pemasangan geomembran di tempat penitipan lebih kurang 2.500 meter persegi. Pemasangan dilakukan oleh profesional," pungkasnya. (apo/buz).