- tim tvOne - Nuryanto
Forum Bank Sampah dan Pemkot Yogya Terus Gencarkan Gerakan Mbah Dirjo untuk Mengatasi Sampah di Kota Yogyakarta
Yogyakarta, tvOnenews.com - Dibukanya TPST Piyungan secara bertahap mendorong Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Forum Bank Sampah untuk terus menggalakkan Gerakan Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori ala Jogja (Mbah Dirjo).
Hal itu dilakukan Pemkot Yogyakarta bersama Forum Bank Sampah untuk mengurangi volume sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Piyungan.
“Kita terus menggalakan Mbah Dirjo. Informasi yang kami terima dari DLH Kota, terjadi penurunan (volume sampah) yang cukup signifikan,” ungkap Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, Rabu (6/9).
Disampkaikan oleh Singgih, pihaknya masih berproses dan mengembangkan beberapa skema pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan. Salah satunya adalah Gerakan Mbah Dirjo.
Dari data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta per 4 September 2023, Gerakan Mbah Dirjo telah menghasilkan sekitar 23.000 titik biopori dengan kapasitas volume mencapai sekitar 64 ton.
"Jumlah tersebut tersebar di wilayah kelurahan atau bank sampah dan lingkup perangkat daerah Pemkot Yogyakarta, antara lain pariwisata, kebudayaan, perindustrian, perdagangan, kesehatan, dan pendidikan," jelas Singgih.
Warga juga terus diberikan edukasi gerakan Mbah Dirjo di setiap level wilayah. Bahkan, mulai bulan September ini, Mbah Dirjo secara masif melibatkan bank sampah berbasis RW.
"Sampah anorganiknya sudah (gerakan zero sampah anorganik). Sekarang sampah organik. Jadi, memilah sampah selesai di rumah,” terangnya.
Singgih mengatakan, petugas DLH Kota Yogyakarta juga masih menyisir tumpukan sampah yang dibuang tidak pada tempatnya,seperti di tepi jalan.
“Saya berharap dengan giat operasi penegakan aturan terkait pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya akan semakin berkurang. Sebetulnya, kami tidak ingin melakukan itu asalkan masyarakat tertib untuk menaruh sampah residu di depo. Kami mohon kepada masyarakat untuk tidak lagi menaruh sampai di pinggir jalan,” harap Singgih.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto menyampaikan bahwa volume sampah dari Kota Yogyakarta saat ini sekitar 107 ton/hari. Sementara itu, Kota Yogyakarta mendapat kuota sampah 127 ton/hari di TPA Piyungan mulai 6 September 2023.
Kuota itu menurutnya ekuivalen dengan kuota sampah Pemkot Yogyakarta di TPA Kulon Progo selama masa pembatasan TPA Piyungan kemarin.
”Kita masih menggunakan depo-depo sampah sebagai basis utama. Dalam kondisi darurat ini kita mencoba untuk membuka depo lebih lama. Berkaitan ketika pola pembuangan di TPA Piyungan diatur tiga hari buka kemudian satu hari tutup, maka pada hari libur kami tetap buka depo. Dengan catatan jam bukanya tidak panjang, hanya kisaran satu sampai dua jam untuk mengantisipasi pembuangan sampah mandiri,” tandasnya (nur/ard)