- Tim tvOne - Nuryanto
Tekan Inflasi di DIY, Sultan Minta Maksimalkan Lumbung Mataraman dan Tanah Kas Desa
Yogyakarta, tvOnenews.com – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendorong pemanfaatan Tanah Kas Desa (TKD) melalui sistem sewa oleh orang miskin dan penganggur untuk dikelola sebaik-baiknya. Hal itu dilakukan guna mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Tidak hanya memanfaatkan TKD tapi Sri Sultan juga mendorong Lumbung Matraman untuk dikembangkan lebih lanjut agar mampu menambah penghasilan masyarakat.
Menurut Sri Sultan dua langkah ini dapat dilakukan untuk menekan angka kemiskinan serta meningkatkan ketahanan pangan di DIY.
Jika hal tersebut dilakukan maka secara otomatis inflasi di DIY dapat ditekan dengan baik. Mengingat inflasi banyak dipengaruhi oleh faktor pangan dan daya beli masyarakat.
Untuk itu Sri Sultan menekankan agar perangkat daerah di kabupaten kota bergerak aktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dorongan pemanfaatan TKD maupun pengembangan Lumbung Mataraman menjadi hal yang bisa dilakukan dengan bantuan dana keistimewaan.
Namun Sultan mengingatkan penggunaan dana keistimewaan harus diiringi dengan rancangan program yang tepat, sehingga ketika dana tersebut turun, masyarakat tahu harus berbuat apa dengan dana tersebut demi kemajuan masyarakat itu sendiri.
"Salah satu harapan saya adalah bagaimana kabupaten kota itu nanti bisa mendapatkan dana keistimewaan. Dana tersebut kemudian betul-betul dimanfaatkan untuk menjalankan program yang baik untuk masyarakat." kata Sri Sultan.
"Semuanya harus dipersiapkan jangan sampai ketika kami memberikan dana tersebut karena tidak ada program yang matang kemudian dana tersebut dikembalikan dengan alasan belum siap," lanjut Sultan.
Sultan menyampaikan inflasi harus diimbangi oleh kemampuan masyarakat meningkatkan daya belinya. Hal ini tidak bisa dilihat dari satu sisi negatif saja, namun perlu diperhatikan apakah petani turut diuntungkan, atau keuntungan hanya milik pedagang saja.
Inflasi menurut Sri Sultan tidak hanya sekedar soal kenaikan harga saja. Namun daya beli masyarakat juga harus diperhatikan. Apabila harga tinggi namun daya beli masyarakat tetap bagus maka hal tersebut bukan merupakan indikasi yang buruk.
Apabila inflasi tinggi kemudian masyarakat tidak memiliki daya beli yang baik. Hal tersebut akan mempersulit orang miskin untuk membelanjakan konsumsi. Sehingga belanja konsumsi mereka lebih rendah daripada tahun lalu.
"Apabila produsen seperti petani kecil yang menanam cabai kemudian harganya naik ya sudah biarkan saja mereka menikmati hasil jerih payahnya agar lebih sejahtera. Jadi yang perlu kita perhatikan adalah apabila inflasi tersebut meningkat dibarengi dengan persentase kesejahteraan petani yang naik saya pikir bukan masalah asal petani ikut merasakan untung bukan pedagangnya saja," kata Sri Sultan.(nur/buz)