- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
BBPOM Yogyakarta Sidak Produk Makanan di Toko Swalayan Kulon Progo, Ini Hasilnya
Kulon Progo, tvOnenews.com - Tim gabungan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) sejumlah produk makanan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Intensifikasi pengawasan bersama Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Kulon Progo untuk memastikan keamanan pangan olahan yang beredar jelang libur natal 2023 dan tahun baru 2024 (nataru).
Dalam pengawasan ini, BBPOM Yogyakarta fokus terhadap pangan tanpa disertai izin edar, kedaluwarsa hingga kemasan rusak. Karena jelang nataru akan banyak permintaan pangan olahan dari konsumen.
"Sementara ini, dari pengawasan di Swalayan Sidoagung tidak ada temuan. Semua produk yang diperiksa sudah memilik izin edar baik Pangan Izin Rumah Tangga (PIRT) dan BPOM sudah terdaftar. Juga tidak ada yang melewati batas kedaluwarsa," kata Bagus Heri Purnomo, Kepala BBPOM Yogyakarta di sela pengecekan, Kamis (14/12/2023).
BBPOM Yogyakarta juga menguji sampel makanan dan menggelar pameran edukasi di swalayan tersebut.
Nantinya jika ada temuan, pihaknya akan mencatat dan meminta penanggung jawab toko untuk melakukan pemusnahan terutama produk-produk yang mengandung bahan berbahaya.
"Kita juga minta info produk (makanan) didapat dari mana. Kalau produk lokal akan dilakukan pembinaan sampai ke produsennya," tegas Heri.
Agar lebih waspada, Heri mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan produk makanan yang akan dibeli atau dikonsumsi. Pastikan kemasan dalam keadan baik tidak rusak dan berkarat.
"Juga cek label, baca semua informasi di kemasan termasuk komposisi cara penyimpanan, izin edar produk. Pastikan produk tidak melewati masa kedaluwarsa," imbaunya.
Selain Toko Sidoagung, sidak juga menyasar HW Swalayan di Kulon Progo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Sri Budi Utami menyebut, ada 2 dampak apabila seseorang mengonsumsi makanan tidak layak.
Pertama, dampak akut bila makanan sudah kedaluwarsa sehingga dapat menyebabkan keracunan gejalanya muntah dan diare.
Kedua kronis bila makanan yang dikonsumsi mengandung zat pewarna atau pengawet. Dampaknya kerusakan hati, ginjal maupun organ lainnya.
Dari giat ini, Kepala Toko Sidoagung, Sukiyanto mengaku cukup terbantu sehingga produk makanan yang dijual lebih terjamin keamanannya.
"Sebagai pengelola ini (sidak) menjadi momen positif untuk menjamin barang layak dijual kepada pembeli. Jelang nataru, kami terus meningkatkan pengawasannya," ucap Sukiyanto. (scp/dan)