Pandawa Lima.
Sumber :
  • Ist

Hadirkan Belasan Ribu Jamaah, FOKSI & Pandawa Lima Gelar Selawatan Indonesia Maju

Sabtu, 23 Desember 2023 - 03:36 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) bersama Relawan Pandawa Lima menggelar Dzikir dan Selawat Indonesia Maju di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Imdad kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Rabu (20/12/2023). 

Dalam acara ini hadir belasan ribu jamaah dan santri/santriwati Ponpes Al Imdad.

Nampak sejumlah tokoh - tokoh muda dari Jakarta antara lain Ketua Umum FOKSI Muhammad Natsir Sahib, Sekretaris Jenderal Relawan Pandawa Lima yang juga Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta M. Ryano Panjaitan. Hadir juga cucu pengelola Ponpes Al Imdad Habib Anis.

Sekretaris Jenderal Relawan Pandawa Lima yang juga Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta M. Ryano Panjaitan mengatakan, anak muda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Melihat fenomena westernisasi, gaya hidup kebarat-baratan tapi saat melihat belasan ribu jamaah yang hadir dalam dzikir dan solawatan di Ponpes Al Imdad dirinya yakin bangsa ini akan lebih maju nantinya.

"Kita sedang masuk tahun politik, saya cukup cemaskan dengan kerukunan kebangsaan kita, saya cemaskan persaudaraan berbangsa kita. Saya cemaskan jika program pembangunan Presiden Jokowi yang luar biasa ini tak bisa berkesinambungan dan tak bisa di lanjutkan bila kita salah memilih pemimpin," ujar Sekretaris Jenderal Relawan Pandawa Lima yang juga Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta M. Ryano Panjaitan dalam keterangannya Jumat (22/12/2023).

Menurut Ryano, program berkesinambungan tersebut antara lain, program investasi yang terus tumbuh, program hilirisasi sumber daya alam seperti nikel, lithium inilah yang membawa negara kita di ambang menjadi negara maju. Walaupun hal ini di persoalkan oleh World Trade Organization (WTO) agar membuka expor kekayaan sumber daya alam semurah murahnya namun Presiden Jokowi tetap Konsisten berjuang teguh dalam prinsip menolak tekanan asing di WTO.

"Hal ini yang saya cemaskan jika pemerintahan ini tidak berkelanjutan dengan program luar biasa Presiden Jokowi kemudian hari. Maka kita harus berani memilih pemimpin yang tak tunduk di dikte asing termasuk oleh WTO di negeri kita sendiri," tegas Ryano.

Selain itu kata Alumni Universitas Al Azhar Kairo ini, bangsa ini jangan mau di pecah belah jangan mau di kotak-kotakkan jadi cebong dan kampret.

"Oleh karena itu sebaiknya sesuai dalil qouliyah suatu perkara itu pilihlah yang di tengah-tengah, pilih yang seimbang. Jika ada calon 1, 2 dan 3 maka pilihlah yang di tengah sesuai dalil qouliyah tadi," pungkas Ryano. (ebs)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
01:11
01:37
05:10
02:08
06:10
Viral