Diduga Masalah Asmara, Mahasiswa di Sleman Akhiri Hidupnya di Kamar Kos

Sleman, tvOnenews.com - Disclaimer: Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Apabila Anda mengalami gejala depresi yang memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri harap segera konsultasikan masalah Anda ke psikiater, psikolog atau fasilitas kesehatan mental terdekat. 

Seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Sleman, DIY ditemukan tewas di kamar kosnya wilayah Condongcatur, Depok, Sleman. Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Kapolsek Depok Timur Kompol Masnoto mengatakan peristiwa tersebut diketahui pukul 05.30 WIB, Sabtu (23/12/2023).

"Korban berinisial PRR (20), laki-laki, mahasiswa universitas swasta semester 5, alamat Kabupaten Jembrana, Bali," kata Masnoto.

Diduga masalah asmara, mahasiswa di Sleman akhiri hidupnya di kamar kos. Dok: Andri Prasetiyo-tvOne

Peristiwa ini diketahui pertama kali oleh teman kos korban berinisial ABC (21). Saat itu dirinya bermaksud ke kamar mandi dan melewati kamar kos korban.

Ia curiga karena pintu kamar korban terbuka namun korban tidak berada di tempat tidurnya. Saksi kemudian masuk ke dalam kamar dan berusaha memanggil tapi tidak ada jawaban.

Karena kamar dalam keadaan gelap, dirinya kemudian mengambil ponsel untuk menyalakan senter saat mencari korban. Selanjutnya saksi mencari korban ke kamar kosnya sambil menyalakan sinar lampu HP.

"Ternyata korban ditemukan dalam keadaan gantung diri dengan menggunakan tali rafia yang diikat di paku tembok," ujar Kapolsek.

Melihat hal tersebut, saksi ABC kemudian memberitahu teman kos lainnya. Selanjutnya, melaporkan hal tersebut kepada Polsek Depok Timur.

Polisi yang datang kemudian mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). Sementara itu, petugas dari Puskesmas Depok II melakukan pemeriksaan awal terhadap korban.

Petugas memperkirakan korban meninggal kurang dari 8 jam. Petugas juga mendapati terdapat luka di bagian punggung.

"Luka yang ada di punggung korban karena tekanan pada meja dan perkiraan korban ditemukan meninggal kurang dari 8 jam, posisi lidah menjulur dan keluar mani serta tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ungkapnya.

Sementara itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti di dalam kamar kos korban.

Salah satunya adalah kertas dengan tulisan berbahasa Inggris yang isinya ucapan terima kasih dan sampai bertemu lagi di kemudian hari.

"Motif sementara adalah masalah asmara," terangnya. 

Guna pemeriksaan lebih lanjut, jenazah korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY. Kasus ini ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Depok Timur, Sleman. (apo/nsi)