- Antara
Harga Beras Meroket, Dinas Perdagangan Kulon Progo Jamin Stok Beras Aman
Kulon Progo, tvOnenews.com - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin stok beras di wilayah ini aman.
Pihaknya menyebut saat ini, harga berkisar Rp15 ribu-Rp16 ribu per kilogram untuk kualitas medium.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo Sudarna, mengatakan hingga saat ini tidak ada kelangkaan beras di Kulon Progo.
"Harga beras di tingkat pedagang pasar rakyat memang terpantau tinggi. Namun tidak ada kelangkaan dan stok beras sangat aman, sebentar lagi berbagai daerah panen juga," katanya, Rabu (21/2/2024).
Ia mengatakan stok semua jenis beras tetap tersedia di pasar rakyat, seperti Pasar Wates dan Pasar Bendung Wates. Stok beras yang tersedia dari beras kualitas medium dan premium.
Beras yang tersedia lebih banyak jenis medium dan premium. Hal ini bisa dilihat dari Sikepoku Kulon Progo.
Harga beras jenis IR 1 stabil di kisaran Rp16.067 per kilogram (kg), beras jenis IR 2 harganya stabil tinggi di kisaran Rp15.167 per kg, dan harga beras kualitas premium tergantung merek.
"Tingginya harga beras saat ini terjadi karena di tingkat petani sudah tinggi," katanya.
Berdasarkan informasi, katanya, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani sudah Rp8.900 per kg.
Selain itu, usaha penggilingan beras di Kulon Progo saat ini disebut harus membuat perhitungan lebih matang saat hendak menjual beras. Persediaan gabah di tingkat penggilingan terbatas sehingga harus bisa mencukupi untuk disalurkan ke masyarakat.
"Jadi stok berasnya dikendalikan, tapi tetap ada di pasaran," katanya.
Ia juga menegaskan tidak ada pembatasan pembelian beras karena harga tinggi. Pembelian beras masih tetap seperti biasa baik di tingkat pedagang hingga konsumen.
"Masyarakat bebas membeli beras, tidak ada pembatasan pembelian beras," katanya.
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan ada banyak faktor, harga beras bisa naik saat ini, salah satunya momentum Pemilu 2024 turut berpengaruh.
Menurutnya, beras jadi salah satu pangan yang dijadikan komoditas politik demi menarik suara pemilih. Kondisi itu membuat permintaan beras meningkat dan harganya jadi tinggi.
"Tapi tetap diperlukan kajian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab naiknya harga beras ini," kata dia. (ant/dan)