- ANTARA
Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Nelayan di Pesisir Selatan Yogyakarta Waspada Gelombang Tinggi
Yogyakarta, tvOnenews.com - Nelayan dan masyarakat di sepanjang pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIYI diminta waspada potensi terjadinya gelombang laut setinggi 4 meter di wilayah tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebut tinggi gelombang di perairan Yogyakarta saat ini diprakirakan berkisar antara 2,5 sampai 4 meter atau kategori tinggi.
"Waspada potensi gelombang tinggi di perairan Yogyakarta," kata Warjono, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Kamis (7/3/2024).
Warjono menjelaskan, tinggi gelombang laut tersebut antara lain dipicu munculnya awan konvektif atau cumulonimbus (CB) yang mengakibatkan cuaca buruk di di pesisir selatan DIY.
"Terpantau adanya cuaca buruk di laut selatan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan BMKG, menurut dia, angin di DIY bertiup dari barat daya – barat laut dengan kecepatan maksimum 20 km per jam.
Selain kewaspadaan gelombang laut selatan, BMKG Yogyakarta juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Gunungkidul bagian Utara, Bantul bagian utara dan Kulon Progo bagian Utara.
Warjono menyebutkan pada Kamis (7/3) siang hingga sore, hujan sedang-lebat diperkirakan terjadi di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Gunungkidul bagian Utara, dan Kulon Progo bagian Utara.
"Potensi hujan ringan hingga sedang di Kulon Progo bagian selatan, Bantul bagian selatan dan Gunungkidul bagian selatan," katanya.
Sedangkan pada malam hari, hujan ringan-sedang diperkirakan terjadi di seluruh wilayah D.I Yogyakarta dan saat dini hari hujan ringan berpotensi di Kulon Progo bagian selatan, Bantul bagian selatan dan Gunungkidul bagian selatan.
Sementara itu Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Catur Nur Amin, mengimbau para nelayan tidak memaksakan diri melaut saat cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai gelombang tinggi.
Meski demikian, dia menyebut sebagian besar nelayan di DIY telah memiliki pemahaman yang baik terkait informasi cuaca atau kondisi yang tepat maupun berisiko untuk melaut. (ant/buz)