Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Sumber :
  • tim tvOne - Nuryanto

Jemaah Haji Mulai Diterbangkan ke Tanah Suci, Berikut Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

Minggu, 12 Mei 2024 - 15:44 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Jemaah haji dari Indonesia telah mulai diterbangkan ke Tanah Suci dan dilepas secara simbolis oleh Menteri Agama beserta jajarannya pada Minggu (12/5). 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan ucapan selamat beribadah haji dan turut mendoakan semoga para jamaah lancar dalam perjalanan ketika berangkat, selama prosesi haji, dan saat pulang kembali ke Indonesia dengan aman, lancar, dan dirahmati Allah SWT sekaligus meraih haji mabrur.

Haedar turut menyampaikann lima pesan kepada jamaah haji Indonesia. Yang pertama adalah meluruskan niat beribadah haji karena Allah semata. 

Ibadah haji berat prosesnya yang memerlukan istita’ah secara fisik, termasuk kesehatan, selain kesiapan rohani. Seluruh proses insyaAllah dapat dijalani dengan hati yang tuma’ninah bilamana dilandasi keikhlasan. Haji bukanlah gelar dan atribut, tetapi ibadah rukun Islam kelima, yang menuntut kepasrahan kepada Allah dalam menunaikannya untuk meraih ridha dan karunia Allah SWT. Disertai segala kegiatan yang seksama sesuai yang disyariatkan Islam dan pelaksanaannya sejalan ketentuan yang berlaku,” tutur Haedar pada Ahad (12/5).

Kedua, beribadah haji itu berjamaah secara luas yang melibatkan jutaan muslim muslimah dari berbagai negara yang beragam latar belakangnya. Sementara itu, lokasi ibadah haji terbatas meskipun sudah diperluas di berbagai titik dengan segala fasilitas yang lengkap oleh pemerintah Saudi maupun pemerintah Indonesia bagi jamaah haji Indonesia. 

“Keterbatasan berhaji dalam seluruh prosesnya, termasuk di Aramina, menuntut jiwa kebersamaan. Para jamaah tidak bisa egois. Karenanya perlu niat untuk berbagi, peduli, dan saling membantu serta memberi kelonggaran antar jamaah. Dalam berhaji itulah ukhuwah Islamiyah yang mesti dipraktikkan,” imbuh Haedar.

Ketiga, ikuti seluruh prosesi ibadah haji sesuai syariat Islam. Ikuti segala ketentuan yang berlaku, baik yang diterapkan pemerintah Saudi maupun pemerintah Indonesia. Lakukan ibadah haji dengan syariat dan sunah Nabi serta lakukan dengan khusyuk. Bila ada perbedaan dalam praktik ibadah yang sifatnya khilafiyah jangan saling menyalahkan, sehingga diperlukan toleransi atas perbedaan cara (tanawu’). 

“Namun, jangan pula saling menonjolkan perbedaan. Belajarlah beribadah sesuai sunah Nabi agar semakin mendekatkan kesamaan. Selebihnya, ambil makna dan fungsi terbaik dari ibadah haji agar tujuannya tercapai, yakni menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya guna meraih kemabruran yang diridai Allah. Beribadah haji dengan khusyuk dan penuh pengharapan kepada Allah, menjauhi hal-hal yang tidak diperlukan dalam berhaji agar tercapai tujuanya,” jelas Haedar.

Keempat, meraih haji mabrur berarti semakin tertanam kebaikan-kebaikan yang utama selama prosesi sampai pulang ke tempat masing-masing. Mabrur itu segala kebaikan yang digariskan syariat Islam dan yang menjadi kebaikan umum yang dibenarkan syariat. Berhaji yang mabrur bukan hanya selama prosesi ibadahanya, tetapi tidak kalah penting sesudahnya dalam kehidupan sehari-hari. 

Kelima, kepada pemerintah dan seluruh institusi penyelenggaraan haji Indonesia diharapkan semakin meningkatkan fasilitas dan pelayanan terbaik agar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. 

“....... Para pejabat negara yang bertugas maupun atas nama negara menunaikan ibadah haji diharapkan uswah hasanahnya di hadapah para jamaah haji sehingga selain dapat mengayomi juga menjadi teladan terbaik yang mengutamakan kepentingan seluruh jamaah haji ketimbang diri dan keluarga sendiri. Ibadah haji niscaya menjadi kontestasi nilai dan akhlak keteladanan yang luhur nan utama dari para elit di hadapan jamaah umat yang merepresantasikan rakyat Indonesia,” tutup Haedar. (Nur/Ard)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:56
02:26
00:41
01:23
00:56
01:52
Viral