- Tim tvOne - Nuryanto
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Targetkan Penurunan Emisi Naik 31 Persen Tanpa Syarat
Yogyakarta, tvOnenews.com - Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia dan negara-negara di dunia sedang menghadapi berbagai macam krisis dan bencana alam yang merupakan dampak perubahan iklim.
Berbagai krisis akibat dari aktifitas manusia ditengarai menjadi salah satu pemicu meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca yang memicu terjadinya perubahan iklim yang signifikan.
Pengurangan gas emisi pada saatnya akan menjadi pintu masuk perdagangan karbon secara global yang harus disiapkan seluruh stakeholder di Indonesia.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan pengurangan gas emisi dan berkomitmen dalam submisi Enhanced Nationally Determined Contributions (NDC).
Salah satunya melalui sosialisasi Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Region Jawa di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Novia Widyaningtyas, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional menyampaikan, menyikapi isu perubahan iklim tersebut Indonesia telah menyatakan sikap komitmen kepada dunia internasional sejak Paris Agreement.
"Target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagaimana dinyatakan pada dokumen Enhanced NDC tersebut adalah sebesar 31,89% (CM1) dengan upaya sendiri dan sampai dengan 43,20% (CM2) dibandingkan business as usual (BAU) dengan dukungan internasional pada tahun 2030," jelas Novia di Yogyakarta, Senin (20/05/2024).
Ia menyampaikan target tersebut meliputi 5 (lima) sektor pengemisi yaitu sektor Energy, Waste, Industrial Processes And Production Use (IPPU), Agriculture, dan sektor Forestry and Other Land Use (FOLU)," jelasnya.