- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Klitih Marak, Bupati Sleman Panggil Kepala Dinas Perintahkan Penanganan
Sleman, DIY - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memanggil sejumlah kepala dinas terkait kasus kejahatan jalanan atau klitih yang kembali merajalela dalam beberapa waktu terakhir.
Mereka dikumpulkan di Rumah Dinas Bupati Sleman pada Rabu (5/1/2022) untuk diajak berembug terkait upaya pencegahan dan penanganan pelaku klitih.
Mereka yang dipanggil antara lain Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Satpol PP, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (P3AP2KB), serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Dalam pertemuan itu Kustini meminta setiap dinas membuat rancangan dan langkah dalam rangka memberantas tindak kejahatan jalanan konvensional klitih.
"Saya mengumpulkan dinas-dinas untuk berkoordinasi terkait upaya yang akan dilakukan ke depan. Saya minta semua dinas memetakan langkah dan tindakan sesuai dengan tugas dan fungsinya," katanya Rabu (5/1/2022).
Dijelaskan Kustini, setiap dinas yang dipanggilnya langsung diberikan tugas sesuai fungsi masing-masing. Seperti Kominfo diminta untuk menambah kamera pengawas atau cctv khususnya di ruas-ruas jalan yang rawan.
Sementara Dishub diminta untuk menghidupkan serta menambah lampu penerangan jalan utamanya pada titik rawan klitih.
"Yang jelas cctv dan lampu penerangan akan kita tambah. Sebenarnya cctv di sleman sudah lebih dari 500 buah. Akan kita tambah lagi agar area yang belum ada bisa tercover dan kita pantau," ujarnya.
Selain itu, lanjut Kustini, dirinya meminta Satpol PP untuk meningkatkan patroli di jalan-jalan yang rawan kejahatan. Patroli terutama dilakukan pukul 21.00 WIB ke atas dengan memperluas cakupan areanya.
"Patroli juga kita intensifkan, termasuk memberikan himbauan kepada panewu (camat) dan lurah. Intinya jaga warga akan kita kuatkan lagi," terang Kustini.
Selain upaya pencegahan, Kustini juga meminta P3AP2KB untuk membuat pendataan pelaku dan korban klitih selama lima tahun terakhir. Serta menghidupkan kembali kerja dari pusat informasi konseling remaja (PIKR) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) hingga ke tingkat RT dan RW.
"Anak remaja nanti mulai dari dasawisma, RT, RW hingga padukuhan akan kita kumpulkan khususnya yang berkaitan dengan PIKR dan BKR. Khususnya orang tua juga akan kita edukasi untuk lebih mengawasi dan memperhatikan anaknya terutama saat malam hari," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/Buz).