- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Meski Tak Punya Izin Praktik, Salon Kecantikan di Sleman Sudah 5 Kali Lakukan Suntik Filler Payudara
Sleman, tvOnenews.com - Kasus dugaan malpraktik suntik filler payudara berujung maut di salon kecantikan wilayah Babarsari, Depok, Kabupaten Sleman telah menyita perhatian publik belakangan terakhir ini.
Polisi telah menetapkan dua orang sebagai tersangka. Mereka inisial SMT (40), pria asal Gondokusuman, Kota Yogyakarta selaku pemilik salon. Serta perempuan inisial IK (36), warga Wonosari, Kabupaten Gunungkidul selaku karyawan. Saat ini, keduanya telah dilakukan penahanan.
Ditemui tvOnenews.com di Polsek Depok Barat, Tersangka SMT mengatakan, salonnya melayani perawatan filler payudara baru setahun ini.
Selama kurung waktu itu, ternyata salonnya telah beberapa kali menerima permintaan dari pelanggan untuk perawatan payudara meski belum ada izin praktik.
"(Perawatan filler payudara) baru setahun ini. Sudah ada lima customer yang minta seperti itu. Yang keempat (customer) tidak ada masalah, baru kali ini," katanya, Rabu (29/5/2024).
Pria usia 40 tahun itu mematok harga bagi pelanggannya yang ingin perawatan filler untuk menambah volume payudara berkisar Rp 2-2,5 Juta per 100 CC.
Adapun saat kejadian nahas itu terjadi, penyuntikkan filler ke payudara korban dilakukan oleh karyawannya IK yang berlatar belakang perawat.
"Bukan saya (yang menyuntikkan filler payudara), saya cuma penyedia usaha saja. Yang melakukan teman saya yang perawat," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Panit Reskrim Polsek Depok Barat, Ipda Akbar Ramadan mengatakan, salon kecantikan milik SMT sudah beroperasi sejak 2006 silam.
Awalnya adalah salon potong rambut perempuan. Namun pada 2017 lalu, mulai menambah pelayanan salah satunya perawatan payudara.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa lima orang saksi. Serta melakukan proses autopsi terhadap jasad korban guna mengungkap kematian perempuan inisial PK (27) warga Kota Yogyakarta tersebut.
"Juga masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk mengetahui jenis bahan kimia yang digunakan dalam perawatan filler payudara korban," kata Akbar.
Dijelaskannya, peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu (25/5/2024) lalu. Korban datang ke salon untuk perawatan payudara. Setelah 5 jam menjalani penyuntikkan filler, korban mengalami kejang-kejang.
Kemudian, korban dibawa ke RSKIA Sadewa untuk mendapatkan perawatan. Ketika baru mendapatkan penanganan awal oleh tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia. Karena merasa janggal, pihak keluarga yang diwakili oleh adik korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Depok Barat. (scp/buz)