- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Polemik Soal Tapera, DPUPESDM DIY Sebut ada 426 Unit Rusun dan 2.062 Rumah Tapak di DIY Belum Terisi
Yogyakarta, tvOnenews.com - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus berprogres dalam penyediaan hunian baik rusun maupun rumah tapak umum bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di daerah ini.
Hal ini merespon penolakan para pekerja terkait kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY beberapa hari lalu.
Para pekerja di DIY menilai iuran Tapera dari pemotongan gaji sebesar 3 persen tidak masuk akal. Terlebih besaran Upah Minimum Pekerja (UMP) di DIY hanya sekitar Rp 2 juta. Sehingga membutuhkan waktu yang lama.
Kepala DPUPESDM DIY, Anna Rina Herbranti menyebut, ada 18 rusun yang tersebar di DIY dan yang masih kosong atau belum terisi sejumlah 426 unit. Rinciannya, Kota Yogyakarta ada 5 unit, Kabupaten Sleman 73 unit, Kulon Progo 127 unit, Bantul 153 unit dan Gunungkidul 68 unit.
Bagi pekerja yang ingin mengakses rusun tersebut bisa koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten/Kota masing-masing. Kemudian akan diinfokan lokasi dan pengelola rusunnya. Karena, untuk informasi mengenai ketersediaan rusun belum bisa diakses melalui aplikasi.
"Termasuk sistem sewa beserta biayanya karena tergantung lokasinya," ucap Anna dihubungi, Selasa (11/6/2024).
Sedangkan untuk rumah tapak subsidi per 4 Juni 2024, total 61 perumahan dengan jumlah rumah yang masih kosong ada 2.062 unit. Dengan rincian di Kabupaten Sleman 137 unit, Bantul 952 unit, Gunungkidul 888 unit dan Kulon Progo 85 unit. Sementara, Kota Yogyakarta seluruhnya sudah terisi.