- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Gubernur DIY Serahkan 8 Sapi untuk Iduladha 2024, Seekor di antaranya dari Presiden Jokowi
Yogyakarta, tvOnenews.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyerahkan 7 ekor sapi kepada masyarakat untuk dikurbankan pada Iduladha mendatang.
Selain itu, DIY juga menerima seekor sapi sebagai hewan kurban dari Presiden RI, Joko Widodo.
"Total ada 8 ekor sapi kurban untuk DIY. Satu di antaranya bantuan dari Presiden Jokowi," kata Sukamto, Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik di sela penyerahan hewan kurban di Pendopo Wiyata Praja, Kompleks Kepatihan, Jumat (14/6/2024).
Rencananya, 8 ekor sapi diserahkan untuk hewan kurban di 5 kabupaten/kota se-DIY. Meliputi Masjid Gede Keraton Ngagyogyakarta Hadiningrat, Masjid Ageng Puro Pakualaman, Masjid Diponegoro Balaikota Yogyakarta, Masjid Al Auliya' Dingkikan Sedayu Bantul, Masjid Al Hidayah Gunungkidul dan Masjid Al Huda Nanggulan, Kulon Progo.
Sedangkan bantuan seekor sapi dari Presiden diserahkan untuk Masjid Al Huda Girimulyo, Kulon Progo.
Di lokasi yang sama, peternak sapi di Bantul, Zuli Nuryanto mengatakan, sapi jenis peranakan ongole (PO) yang dibeli oleh Presiden RI, Jokowi diberi nama Satrio Bimo. Dia bercerita, sapi itu dipeliharanya sejak usia 10 bulan.
"Dulu beli dari pedhet (anak sapi) umur 10 bulan. Lalu dipelihara sekitar 2 tahun lebih sedikit ya total sekitar 3 tahun," ungkapnya.
Sekarang ini, sapi seberat hampir 1 ton dibeli oleh Jokowi nyaris seharga Rp 100 juta.
Zuli mengaku pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan setiap 3 bulan sekali khususnya vitamin dan obat cacing. Di samping itu, kebersihan kandang juga tetap dijaga.
"Untuk vitamin dari dokter, disuntikkan 3 bulan sekali sesuai berat badan sapi. Kalau makanan ada beberapa macam ada nutrivit, konsentrat dan ampas tahu. Itu pagi dan sore," ucapnya.
"Kandang kami untuk cek kesehatan selalu rutin. Apalagi sapi jumbo seperti ini," imbuh Zuli.
Dengan terpilihnya Satrio Bimo sebagai hewan kurban dari Presiden tentunya menjadi kebanggaan bagi peternak lokal. Sebab, proses seleksinya melalui mekanisme yang panjang.
"Dalam arti saingannya ada 10 ekor sapi bagus semua terus diseleksi. Setelah dari pemeriksaan kesehatan Balai Besar Veterinir (BBVet) Wates, Satrio Bimo terpilih sesuai yang diinginkan," pungkasnya. (scp/buz)