- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Bansos untuk Korban Judi Online, Wabup Sleman: Eman-Eman
Sleman, tvOnenews.com - Wacana pemberian bantuan sosial (bansos) untuk keluarga korban judi online hingga kini terus menuai polemik.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengusulkan agar keluarga korban judi online mendapat bantuan sosial.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengisyaratkan ketidaksetujuannya dengan usul tersebut. Menurutnya, wacana tersebut perlu dikaji ulang apakah menguntungkan bagi masyarakat atau tidak.
"Bagi saya judi online itu kan pilihan yang tidak harus dilakukan oleh masyarakat karena ini merugikan. Bagi saya, coba ini dilihat kembali apakah ini menguntungkan atau tidak," kata dia saat acara Danang Mendengar di Ngaglik, Sleman, dikutip Rabu (19/6/2024).
"Masih banyak masyarakat dan pemuda yang berprestasi yang belum kita beri reward, kan gitu. Ini kok malah diberikan (bansos), eman-eman juga kan seperti itu," sambungnya.
Danang menyebut bansos lebih baik diberikan kepada keluarga yang tidak mampu ketimbang untuk korban judi online. Termasuk bisa diberikan kepada anak-anak berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu.
"Artinya itu lebih pas menerima itu yang berprestasi," tegasnya.
Danang sendiri melihat kasus judi online belakangan ini sangat memprihatinkan. Kemajuan teknologi membuat aktivitas judi online semakin sulit dibendung.
Oleh karena itu ia meminta warga Sleman, utamanya anak-anak muda untuk menghindari judi online. Mereka diminta memanfaatkan teknologi yang ada untuk kegiatan positif lainnya, misalnya melalui e-sport.
"Daripada sama-sama pegang HP untuk judi online, ngapain? kan e-sport besok masuk di PON juga kan enggak ada salahnya, kita bikin forum seperti itu," ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi judi online, Danang akan terus memberi ruang bicara untuk pemuda dan masyarakat Sleman. Lewat belanja kasus "Danang Mendengar" dirinya berharap anak-anak muda Sleman bisa menyampaikan ide dan keluhannya.
"Tentunya ini kita baru bertahap, pemuda terus bisa nanti teman-teman budayawan yang ada di Sleman, setelah itu kita merambat ke temen-temen penghobi dan sebagainya kan banyak. Jadi kita harapkan ini menjadi masukan bagi kita agar kita bisa melihat Sleman ini sebenarnya masyarakatnya itu punya cita-cita seperti apa," pungkasnya. (apo/buz).