Orang tua korban bullying didampingi kuasa hukumnya melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Disdikpora Kota Yogyakarta, Jumat (11/10/2024)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Sri Cahyani Putri

Jadi Korban Perundungan Teman Sekelas, Siswa SD di Kota Yogyakarta Alami Gangguan Kesehatan Mental

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:16 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Seorang siswa inisial YK menjadi korban bullying atau perundungan yang dilakukan oleh teman sekelasnya sendiri.

Aksi bullying terjadi di lingkungan sekolah dasar (SD) di bawah naungan lembaga pendidikan Kristen yang berada di Jetis, Kota Yogyakarta. Bahkan, pihak sekolah seolah-olah melakukan pembiaran atas kejadian ini.

Husni Al-Amin selaku kuasa hukum saat mendampingi orang tua korban mengatakan, aksi perundungan yang dialami oleh YK dilakukan oleh N dan B, teman sekelasnya dibangku kelas 3 SD saat ini.

Adapun, perundungan berawal di bangku kelas 1 yang mana kedua pelaku menenggelamkan kepala K di kolam renang sekolahnya.

Kemudian pada 28 Agustus 2024, perundungan berlanjut selepas kegiatan pramuka. Saat itu, pelaku N menendang kaki YK hingga akhirnya harus dirawat ke rumah sakit selama empat hari.

"Kejadian itu telah diadukan oleh orang tua korban kepada pihak sekolah atas apa yang dialami oleh anaknya namun tidak mendapat solusi dari pihak sekolah," kata Husni saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, Jumat (11/10/2024).

Lebih lanjut, tindakan yang dilakukan oleh pelaku menyebabkan korban merasa cemas, trauma dan takut yang berlebihan. Dampaknya, si korban sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungannya

Puncaknya terjadi pada 1 Oktober 2024 ketika orang tua korban bertemu dengan wali kelas anaknya. Saat itu, wali kelas menyampaikan bahwa YK selalu berteriak ketika di dalam kelas.

Sesampainya di rumah, orang tua YK menanyakan kepada anaknya terkait hal tersebut. Lalu YK menjelaskan kepada ibunya bahwa dia selalu mengingat atas perundungan yang dilakukan oleh kedua temannya pada 29 September 2024. Saat itu, temannya yakni N dan B menyuruh YK untuk menusuk kelamin temannya. Apabila YK tidak melakukannya, maka YK diancam dan akan dipukul.

"Keesokan harinya, berdasar cerita teman YK sebenarnya teman YK itu melihat bahwa tangan YK sudah menyentuh bagian celana dari teman korban tersebut dan hal itu dilakukan untuk kedua kalinya. Yang pertama gagal, kemudian N dan B menyuruh YK kembali untuk melakukan hal tersebut," terang Husni.

Dari semua kejadian tersebut, lanjutnya, ibu YK telah menyampaikan kepada pihak sekolah melalui wali kelas dan kepala sekolah. Akan tetapi, pihak sekolah tidak memberikan respon yang serius malah seolah-olah membiarkan perundungan yang dialami YK sebagai kenakalan anak.

Alhasil, ibu korban melaporkan aksi perundungan yang dialami anaknya ke Disdikpora setempat pada hari ini. Dari pelaporan ini, ibu korban meminta supaya dinas terkait menindak tegas tindakan pembiaran yang dilakukan oleh pihak sekolah agar bertanggung jawab penuh atas perundungan yang dialami oleh YK selama bersekolah disana.

"Juga meminta pihak yayasan agar melihat dan menindak tehas atas sifat dan tindakan pembiaran yang dilakukan oleh kepala sekolah dan wali kelas atas apa yang dialami oleh YK," tegasnya.

Kepala Bidang Pembinaan SD, Mujino mengaku telah menerima laporan terkait bullying yang dialami oleh K. Pihaknya berjanji segera menindaklanjuti dan memberikan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak. Apalagi sekolah korban berstatus swasta sehingga bukan di bawah naungan Disdikpora melainkan yayasan kristen.

"Kami akan memediasi kedua belah pihak sehingga anak bisa segera mengikuti pembelajaran lebih baik. Karena ini ada 2 institusi. Kalau sekolah negeri kami full bisa masuk leluasa namun sekolah ini di bawah yayasan," kata Mujino.

Selain itu, pihaknya juga menyarakan kepada orang tua agar melaporkan kejadian ini ke KPAID untuk turut mendampingi korban yang saat ini terganggu kesehatan mentalnya. (scp/buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:21
02:29
04:33
02:43
01:01
05:04
Viral