- Tim tvOne - Lucas Didit
Antisipasi Penyebaran Antraks di Gunungkidul Yogyakarta, Dinas Sidak TPH
Gunungkidul, DIY - Untuk meminimalisir penyebaran Antraks di Gunungkidul, Yogyakarta, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Gunungkidul, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Tempat Pemotongan Hewan (TPH) di tiga Kapanewon pada Jumat (4/2/2022), dini hari tadi.
TPH yang disasar yakni Kapanewon Semanu, Semin dan Kapanewon Karangmojo. Pada sidak ini petugas tidak menemukan daging hewan yang disembelih karena sakit, ataupun daging sapi yang dicurigai terinfeksi Antraks.
"Kegiatan kami ini terkait ditemukannya kasus Antraks di dua Kalurahan di Gunungkidul beberapa waktu lalu," terang drh. Retno Widyastuti, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Jumat (4/2/2022).
Retno menyatakan, hasil inpeksi di tiga TPH tersebut, pihaknya tidak menemukan daging hewan yang mencurigakan terinfeksi Antraks.
"Semua ternak yang disembelih kondisinya sehat, hal ini bisa dilihat dari pemeriksaan post mortum," terangnya.
Meski tidak menemukan daging hewan mencurigakan, Dinas menemukan data menurunnya jumlah hewan yang disembelih di TPH.
Hal ini diakui oleh Sutiyem, salah satu pemilik TPH di Kapanewon Semanu, memang terjadi penurunan permintaan. Selain itu, kini permintaaan lebih banyak dari pedagang bakso.
"Penurunan permintaan ini bisa jadi karena pengaruh kabar Antraks" kata Sutiyem.
Selama ini, lanjut Sutiyem, TPH-nya selalu memperhatikan kesehatan hewan yang akan disembelih. Antisipasi semacam ini sudah dilakukan sejak dulu.
"Saya selalu hati-hati dan tidak sembarangan memilih hewan yang akan disembelih. Jadi tidak mungkin hewan sakit saya sembelih," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, yang ikut serta dalam sidak mengatakan, pihaknya akan koordinasi dengan Pemda DIY, untuk membatasi lalu lintas ternak baik keluar maupun masuk ke Gunungkidul.
"Bersama Pemda DIY, kami sudah berencana membuat pos pengawasan lalu lintas ternak, sebagai upaya antisipasi dan melokalisir penyebaran Antraks," kata Kelik. (Lucas Didit/Buz)