Aksi teatrikal menyapu jalan di depan kantor Gubernur DIY kompleks Kepatihan Yogyakarta..
Sumber :
  • Tim tvOne - Nuryanto

Puluhan Gerobak Sapi Kirab Budaya di Malioboro Tuntut Sertifikat Laik Fungsi

Senin, 23 Desember 2024 - 19:35 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Menjelang perayaan natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru), puluhan gerobak sapi menggelar pawai budaya dari Tugu Pal Putih menuju Kantor Gubernur DIY Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (23/12/2024).

Pawai gerobak sapi dimulai pukul 10.00 WIB menyusuri jalanan di pusat kota Yogyakarta melalui kawasan Malioboro. Dalam pawai budaya Gerobak Sapi digelar panggung hiburan rakyat bahkan mengajak wisatawan naik gerobak sapi. 

Di depan iring-iringan gerobag sapi, tampak sebuah truk trailer yang menampilkan panggung hiburan rakyat dihiasi berbagai poster dan spanduk berisi tuntutan massa aksi.

Mereka menuntut agar para korban mafia pengembang bisa segera mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi atau SLF serta dipermudah perijinan SHM SRS Apartemen Malioboro City.

Sesampainya di kantor Gubernur DIY, massa kemudian menggelar berbagai orasi.

"Kami mendesak agar mafia tanah yang menyeret pengembang PT Inti Hosmed segera bisa dituntaskan!," seru salah satu orator. 

Tak hanya itu, massa juga menggelar aksi teatrikal bersih-bersih mafia pengembang dengan aksi menyapu jalanan di depan gerbang pintu masuk Kantor Gubernur DIY denyan menggunakan sapu lidi.

"Aksi bersih-bersih dengan menyapu jalanan di depan Kantor Gubernur DIY merupakan simbol agar Sultan HB X  bersih bersih Pemkab Sleman dan membantu para korban. Aksi juga mendesak agar Polda DIY memberantas kasus praktek mafia property, mafia pengembang dan mafia tanah di Sleman, yang sudah merusak dunia investasi!," seru orator.

Kordinator P3SRS Maliobiro City, Edi Hardiyanto meyampaikan kirab budaya Gerobag Sapi adalah simbol perjuangan dam kekuatan rakyat.

Para korban juga meminta Pemerintah Prabowo Gibran, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Polda DIY, Bupati Sleman serta instansi terkait dan jajarannya agar membantu para korban bisa mendapatkan SLF.

"Aksi ini memang dilakukan dengan kirab budaya gerobak sapi. Bahkan para bajingan (pengendara gerobag) mengenakan pakaian adat Jawa. Ini simbol perjuangan kami selama ini yang sudah bertahun-tahun meminta hak yakni diterbitkan SLF, kemudian SHM - SRS. Kita adalah korban dari mafia pengembang, mohon dibantu," jelasnya.

Sebelumnya, pada November lalu, para korban juga telah melaporkan kasus ini ke posko Pengaduan Lapor Mas Wapres di Jakarta.

Para korban berharap SLF atau Sertifikan Laik Fungsi hingga persyaratan SHM SRS kepemilikan unit apartemen yang sudah mereka bayar lunas sejak 10 tahun lalu bisa dipermudah atas nama nasib dan hak rakyat kecil.

Tak hanya itu, dalam penyampaian aspirasi mereka juga memberi hiburan kepada masyarakat maupun wistaawan dengan panggung hiburan diatas truk trailler.

"Kami mendesak agar pihak terkait dalam hal ini DLH mempermudah perijinan karena konsumen telah membayar lunas ke pihak pengembang PT Inti Hosmed. Ini aksi budaya, juga memberi hiburan warga dengan menampilkan panggung seni hiburan rakyat," pungkas Edi. (nur/buz) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:45
04:19
01:56
08:11
14:00
01:21
Viral